SINAR HARAPAN - Pengamat pasar uang terkemuka, Ariston Tjendra, memproyeksikan bahwa rupiah akan mengalami periode konsolidasi terhadap dolar AS pada perdagangan hari Selasa 9 Januari 2024.
Proyeksi ini muncul seiring antisipasi atas pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang diharapkan terjadi dalam waktu dekat.
"Rupiah nampaknya masih dalam tahap konsolidasi terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa 9 Januari 2024.
Baca Juga: Mampu Tingkatkan Kinerja, Saham Elnusa (ELSA) Masuk Konstituen Indeks PEFINDO i-Grade
Kondisi pasar saat ini masih menantikan konfirmasi dari data inflasi konsumen AS yang direncanakan akan dirilis pada Kamis malam, yang dianggap sebagai indikator krusial dalam proyeksi pemangkasan suku bunga acuan AS di masa mendatang.
Menurut Ariston, dengan peningkatan data tenaga kerja AS yang dirilis pekan lalu, harapan akan pemangkasan suku bunga lebih cepat sedikit terkikis.
"Sementara tingkat tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan, hal ini secara tidak langsung mengurangi ekspektasi akan adanya pemangkasan lebih awal," tambahnya.
Baca Juga: Berdampak Signifikan, Investor Saham Wajib Pantau Inflasi AS dan Net Buy Asing Pekan Ini
Selain itu, nilai imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya menguat akibat penurunan harapan tersebut.
Data dari ADP Employment Change mencatat adanya peningkatan sebesar 164 ribu pekerja pada Desember 2023 dari sebelumnya 101 ribu pekerja, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 125 ribu pekerja.
Imbal hasil surat utang AS dengan tenor 10 tahun juga menunjukkan peningkatan ke level 3,999 persen pada akhir perdagangan Kamis (4/1), sementara indeks dolar AS menguat ke level 102,42.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Bertambah, Apindo: Tahun Politik Jadi Tantangan
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah bisa mencapai Rp15.550 per dolar AS, dengan potensi penguatan hingga kisaran Rp15.480 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Pada perdagangan pagi Selasa, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS di pasar antarbank Jakarta mengalami kenaikan sebesar 10 poin atau 0,06 persen, mencapai Rp15.516 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.526 per dolar AS.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi