Jumlah Keuntungan Bersih Merosot hingga Rp60,5 miliar, Utang PT Archi Indonesia Tbk(ARCI) Makin Membengkak

- Rabu, 10 Januari 2024 | 05:30 WIB
Jumlah Keuntungan Bersih Merosot hingga Rp60,5 miliar, Utang PT Archi Indonesia Tbk(ARCI) Makin Membengkak

murianetwork.com - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) merupakan salah satu perusahaan penghasil murni emas terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

ARCI memiliki 100 persen tambang emas Toka Tindung, yakni tambang emas murni yang berlokasi sekitar 35 Km Timur Laut dari Manado.

Dilansir murianetwork.com dari archiindonesia.com, perusahan ini memiliki sejarah panjang yang membanggakan dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi, penemuan, pengembangan, dan operasional.

Baca Juga: Real Madrid Susun Rencana 'Licik' Menangkan Persaingan dengan Manchester United Boyong Jeremie Frimpong

Sejak berdiri pada tahun 2009. korporasi ini telah memproduksi sekitar 1,9 juta ton emas sampai tahun 2020.

Pada periode terbaru ini di triwulan III 2023, PT Archi Indonesia Tbk telah mengumumkan laporan keuangan resminya.

Diketahui bahwa, Jumlah penjualan dan pendapatan usahanya mencapai 172 juta USD atau setara Rp2,6 triliun.

Baca Juga: Hanya 31,7 Juta Kilo Liter, BPH Migas Catatkan Penurunan Angka Penyaluran BBM Pertalite di Tahun 2024

Angka tersebut dikurangkan dengan beban pokok penjualan sebesar 123 juta USD atau setara Rp1,9 triliun.

Maka dari itu, laba brutonya mencapai 48 juta USD atau setara dengan Rp744 miliar.

Setelah dikurangkan dengan berbagai beban dan pajak, maka laba bersih PT Archi Indonesia Tbk sejumlah 11,2 juta USD atau setara Rp173,6 miliar.

Baca Juga: SUN Energy Kolaborasi dengan Perusahaan Asal Jember Kembangkan PLTS Atap, Mampu Reduksi Emisi Karbon hingga 422 Ton Per Tahun

Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp60,5 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni mencapai 15,1 juta USD atau setara Rp234 miliar.

Alami kemerosotan jumlah keuntungan, diketahui bahwa jumlah Utang korporasi ini semakin membengkak.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com

Komentar