murianetwork.com - Boeing telah mengakui kesalahan mereka setelah panel kabin pesawat 737 Max 9 meledak selama penerbangan Alaska Airlines minggu lalu.
CEO Boeing, Dave Calhoun, menyampaikan hal ini dalam pertemuan seluruh karyawan di pabrik 737 di Renton, Washington, pada Selasa (9/1/2024).
Peningkatan kekhawatiran terhadap keselamatan pesawat ini menyebabkan puluhan pesawat Max 9 dikandangkan dan menunggu pemeriksaan.
Baca Juga: Saham Boeing Anjlok 8 Persen Setelah Insiden Jendela Pesawat Alaska Airlines Jebol
Alaska dan United Airlines menemukan beberapa bagian yang longgar pada beberapa pesawat mereka.
Regulator penerbangan menekankan bahwa keselamatan penumpang, “bukan kecepatan”, akan menentukan kapan pesawat ini bisa kembali mengudara.
“Kami akan menghadapi ini – nomor satu – dengan mengakui kesalahan kami,” kata Dave Calhoun.
Baca Juga: Wamenkeu Apresiasi Kejaksaan Agung Bantu Kementerian dan Lembaga Hadapi Pandemi Covid-19
“Kami akan menanganinya dengan 100% dan transparansi penuh di setiap langkah,” ujarnya.
Dia menggambarkan reaksinya sendiri terhadap gambar penerbangan Alaska Airlines pada hari Jumat yang menunjukkan bagian pesawat yang hilang, dan kekhawatirannya bahwa seseorang bisa saja berada di kursi sebelahnya. Untungnya, kursi itu kosong.
“Saya punya anak, saya punya cucu, dan begitu juga Anda,” kata Calhoun, menurut transkrip yang dibagikan oleh Boeing.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis dengan Modal Kecil yang Bisa Mendatangkan Cuan
“Ini penting. Setiap detail penting,” tuturnya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (10/1/2024).
Tanggapan pembuat pesawat ini terhadap krisis terbaru ini sangat kontras dengan tanggapan awal mereka terhadap kecelakaan dua pesawat Max 8 pada tahun 2018 dan 2019, yang menewaskan 346 orang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi