Pemprov Jatim Jajaki Kerjasama dengan Islamic Development Bank, Untuk Percepatan Penguatan Ekosistem Halal di Jawa Timur

- Rabu, 10 Januari 2024 | 15:30 WIB
Pemprov Jatim Jajaki Kerjasama dengan Islamic Development Bank, Untuk Percepatan Penguatan Ekosistem Halal di Jawa Timur

LamonganNetwork.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tengah menjajaki kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) yang ada di Jeddah, Saudi Arabia.

Nota kesepakatan kerjasama tersebut telah ditandatangani Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (8/1/2024). Kerjasama ini, kata Khofifah salah satunya untuk mempercepat penguatan ekosistem halal di Jatim.

Dalam pertemuan tersebut Gubernur Khofifah mengatakan, kerja sama dengan IsDB ini dilakukan melalui program reverse linkage yang meliputi pelatihan, pertukaran pengetahuan, keahlian, teknologi dan sumber daya manusia.

Secara khusus, kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan standar kualitas produk halal UMKM Jatim, pelatihan juru sembelih sesuai syariat Islam dan medis. 

Baca Juga: Mendapat Respon Positif Pengguna Transportasi Umum, Bus Trans Jatim Akan Menambah Rute hingga Jangkau Kabupaten Lamongan dan Bangkalan

Selain itu, juga pemasaran produk halal Jatim ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umrah.

"Ini adalah bagian dari proses yang coba kami terus melakukan untuk memberikan penguatan dan percepatan untuk pengembangan ekosistem halal di Jawa Timur,” ujar Khofifah.

“Sekaligus upaya mengembangkan produk halal yg diakui secara global untuk pasar global," lanjutnya.

Khofifah punya keyakinan, Insya Allah program ini akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya pelaku industri halal dan UMKM.

Baca Juga: Kapolda Jatim Tekankan Para Kapolres Komitmen Wujudkan Pemilu 2024 Sukses dan Kondusif

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, melalui kerja sama ini nantinya akan diberikan dukungan berupa pengetahuan, keahlian dan potensi investasi yang difasilitasi oleh Serunai Commerce di tingkat bilateral.

Kemudian juga ada tiga intervensi yang dibagi dalam tiga tahap.  Untuk tahap pertama ialah Intervensi Reverse Linkage sebagai fasilitator pada tahun 2024 ini.

Tahap kedua, rencana jangka pendek (2024-2025) Jawa Timur bekerja sama dengan Serunai Commerce untuk meningkatkan kapasitas dan berpotensi untuk mengembangkan Joint Venture.

"Setelah Jawa Timur mencapai kapasitasnya, Serunai Commerce akan memberikan akses ke platform-platform yang akan menghubungkan ke rantai pasok halal," kata Gubernur Khofifah.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lamongan.jatimnetwork.com

Komentar