OJK Terbitkan Empat Aturan Baru untuk Transformasi Industri Perasuransian dan Dana Pensiun

- Rabu, 10 Januari 2024 | 18:30 WIB
OJK Terbitkan Empat Aturan Baru untuk Transformasi Industri Perasuransian dan Dana Pensiun

SINAR HARAPAN -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan penerbitan empat Peraturan OJK (POJK) guna memperkuat pengaturan yang mendukung transformasi industri perasuransian dan dana pensiun.

"Dengan terbitnya empat POJK ini, kami berupaya untuk mengakselerasi proses transformasi industri perasuransian dan dana pensiun, agar mampu menjadi sektor industri yang kuat, sehat, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Aman Santosa, di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024.

Keempat POJK yang diterbitkan pada akhir tahun 2023, antara lain

  1. POJK Nomor 20 tahun 2023 tentang Produk Asuransi yang Terkait dengan Kredit atau Pembiayaan Syariah, dan Produk Suretyship atau Suretyship Syaria;
  2. POJK Nomor 23 tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.
  3. POJK Nomor 24 tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan Pialang Reasuransi, dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi;
  4. POJK Nomor 27 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Usaha Dana Pensiun.

Baca Juga: Mandiri Investasi Dorong Investor Alokasi ke Reksa Dana Obligasi di Tengah Proyeksi Pasar 2024

Aman menyatakan bahwa dalam sektor industri perasuransian, keterbatasan modal menjadi isu utama yang dapat mengganggu ketahanan sektor tersebut dalam menghadapi krisis ekonomi.

Oleh karena itu, POJK terbaru mengatur tentang modal minimum bagi pelaku usaha baru serta peningkatan ekuitas bagi pelaku usaha yang telah beroperasi.

Selain itu, dampak pandemi COVID-19 juga membuat manajemen portfolio produk asuransi yang terkait dengan kredit atau pembiayaan syariah menjadi tidak prudent.

Baca Juga: Kinerja Ciamik! Saham MAPA Catatkan Performa Hijau di Tahun 2024

POJK Nomor 20 Tahun 2023 ditujukan untuk mendorong mitigasi risiko yang lebih baik atas produk asuransi tersebut.

Dalam sektor dana pensiun, POJK Nomor 27 Tahun 2023 bertujuan mengatur beberapa aspek yang mencakup pendanaan, investasi, iuran, manfaat pensiun, serta manfaat lainnya.

Hal ini untuk memperkuat tata kelola investasi dana pensiun, khususnya dalam penempatan investasi berisiko tinggi.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Menguat pada Desember 2023

Aman juga menyebutkan bahwa prioritas OJK di tahun 2024 adalah penyempurnaan regulasi terkait produk asuransi dan saluran pemasaran, dengan fokus pada inovasi produk asuransi yang lebih variatif dan dinamis, tetapi tetap memperhatikan aspek prudensial dan perilaku pasar.

Selain itu, OJK akan melakukan penataan industri penjaminan untuk memperkuat dan mengembangkan sektor tersebut, terutama dalam mendukung ekosistem pembiayaan untuk pelaku usaha pada segmen UMKM.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar