Nilai Impor Nonmigas Jateng Naik 21,05 Persen, Ini Komoditas Utama Penyumbangnya

- Sabtu, 13 Januari 2024 | 16:30 WIB
Nilai Impor Nonmigas Jateng Naik 21,05 Persen, Ini Komoditas Utama Penyumbangnya

murianetwork.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat nilai impor nonmigas provinsi November 2023 mencapai USD 764,86 juta.

Nilai impor nonmigas tersebut mengalami kenaikan 21,05 persen, atau naik sebesar USD 133,02 juta bila dibandingkan Oktober 2023.

Komoditas utama yang mengalami peningkatan terbesar adalah golongan serealia naik USD 29,13 juta (81,33 persen).

Baca Juga: Berstatus Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik 3.084 Meter di Atas Permukaan Laut

Selanjutnya disusul mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya naik sebesar USD 22,81 juta (34,27 persen). 

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan, gula dan kembang gula juga mengalami kenaikan sebesar USD 20,22 juta (92,22 persen), kain rajutan naik sebesar USD 5,24 juta (16,14 persen) serta kapas naik sebesar USD 1,28 juta (3,73 persen).

"Satu-satunya komoditas yang mengalami penurunan adalah plastik dan barang dari plastik turun sebesar USD 5,81 juta (9,64 persen)," ujar Dadang, belum lama ini.

Baca Juga: Intip Kebiasaan 12 Zodiak ini Kalau Lagi Gabut, Cancer dan Libra Sesuatu Banget

Neraca perdagangan nonmigas kondisi pada November 2023 untuk Jawa Tengah mengalami surplus sebesar USD 110,82 juta.

Surplus nonmigas ini didominasi dari produk pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan dan rajutan serta alas kaki," imbuh Dadang.

Tiongkok mendominasi impor nonmigas Jateng pada periode tersebut sebesar USD 384,66 juta.

Baca Juga: Kebijakan Bioenergi Berbasis Hutan Patut Dikaji Ulang, Pegiat Lingkungan Minta Capres Cawapres Beri Perhatian Soal Transisi Energi

Kontribusinya mencapai 50,29 persen terhadap total impor nonmigas.

Impor terbesar kedua berasal dari Amerika Serikat sebesar USD 45,01 juta, yang kontribusinya mencapai 5,89 persen.

"Selanjutnya penyumbang terbesar ketiga adalah Hongkong sebesar USD 35,67 juta," kata Dadang.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar