SINAR HARAPAN-Saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terdeteksi adanya pola transaksi yang dianggap tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA).
Sejak lima hari perdagangan terakhir, saham emiten yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen ini mengalami fluktuasi harga yang signifikan, menunjukan volatilitas yang mencolok.
Harga saham CASA saat ini, Senin (15/1/2024), pukul 9.42 WIB, terpantau melemah 1,32 persen ke harga Rp745, akan tetapi jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, sejak awal tahun 2024 ini, harga saham CASA telah mengakumulasikan penguatan sebesar 20,16 persen.
Baca Juga: IHSG Sepekan: Saham BBCA Diborong Asing, Saham CGAS dan WIDI Meroket!
Dengan masuknya CASA dalam radar pantauan BEI, investor diharapkan terus memantau pergerakan saham tersebut, dengan harapan agar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas pasar pada instrumen keuangan tersebut.
"Dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CASA yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., dikutip Senin (15/1).
Perlu dicatat, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Baca Juga: Gencar Eksplorasi! Saham AMMN Jadi Incaran Investor Asing
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CASA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Adapun berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terakhir dipublikasikan, yakni hingga kuartal III 2023, CASA meraih jumlah pendapatan Rp6,12 triliun turun dari pendapatan Rp8,13 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kekayaan Menguap Lebih Dari Rp260 Triliun! Begini Nasib Saham Prajogo Pangestu Pekan Ini
Laba sebelum beban pajak mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp60,73 miliar dari sebelumnya sebesar Rp57,06 miliar. Sehingga, laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mengalami penurunan menjadi Rp34,70 miliar dari sebelumnya Rp39,97 miliar.
Sementara itu, pada periode 30 September 2023, jumlah liabilitas menunjukkan penurunan menjadi Rp21,17 triliun dari sebelumnya mencapai Rp22,69 triliun pada akhir Desember 2022.
Di sisi lain, total aset perusahaan juga mengalami penurunan, mencapai Rp32,73 triliun pada akhir September 2023 dari sebelumnya Rp34,93 triliun pada akhir Desember 2022.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi