murianetwork.com -- Ada kabar bahagia bagi para KPM PKH dan BPNT terkait pencairan bansos PIP Kemendikbud.
Bansos PIP diperuntukkan bagi KPM PKH dan BPNT yang memenuhi golongan yang ditetapkan.
Bansos PIP atau Program Indonesia Pintar merupakan salah satu program pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bantuan tersebut dialokasikan bagi KPM dengan anggota keluarga anak sekolah jenjang SD hingga SMA sederajat.
Nominal bantuan yang diberikan pun bervariatif sesuai dengan jenjang pendidikan anak sekolah.
Sehingga, anak sekolah yang memenuhi kualifikasi kelayakan berhak mendapatkan program Kemendikbud tersebut.
Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT 2024 Belum Kunjung Cair? Ternyata Begini Status Terbaru di SIKS-NG
Dilansir murianetwork.com dari YouTube Diary Bansos pada 15 Januari 2024, terdapat update terbaru seputar pencairan bansos PIP 2024.
Sebelum itu, perlu diketahui jika nominal besaran bantuan yang diterima anak sekolah jenjang SD hingga SMA sederajat berbeda-beda.
1. Jenjang SD sederajat sebesar Rp450 ribu per tahun, khusus untuk kelas VI semester genap dan kelas 1 semester ganjil akan memperoleh Rp225 ribu per tahun.
2. Jenjang SMP sederajat sebesar Rp750 ribu per tahun, khusus kelas IX semester genap dan kelas VII semester ganjil akan mendapatkan Rp375 ribu per tahun.
3. Jenjang SMA sederajat sebesar Rp1 juta per tahun, khusus kelas XII semester genap dan kelas X semester ganjil akan mendapatkan Rp500 ribu per tahun.
Berdasarkan informasi terbaru, batas waktu aktivasi rekening Simpel diperpanjang hingga 31 Januari 2024.
Baca Juga: Bansos PKH 2024 Resmi Cair! Intip Cara Daftar Online Penerima Manfaat Melalui Aplikasi
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi