SANGALU - Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) berkolaborasi dengan Dinas Perikanan membuat kegiatan temu bisnis pada Rabu, 17 Januari 2024.
Temu bisnis ini mempertemukan perusahaan atau Unit Pengelolahan Ikan (UPI) yang berada di Banggai, dengan para nelayan dari Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur dan Desa Samajatem, Kecamatan Pagimana.
Selain itu, temu bisnis ini menghadirkan pemerintah desa dan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Luwuk Banggai.
Kegiatan temu bisnis tersebut dilaksanakan di Kantor DKP Banggai dengan tujuan untuk menjawab permasalah yang dihadapi oleh masyarakat pesisir terutama nelayan dalam hal menjangkau pasar yang sesuai dengan hasil tangkapan yang mereka dapatkan.
Temu bisnis ini juga ikut mendorong akses pasar yang lebih dekat kepada nelayan, agar nelayan terbantu dalam menjual hasil tangkapan.
Seperti contoh masalah yang dihadapi nelayan di Desa Samajatem, Kecamatan Pagimana. Para nelayan mengeluhkan mengenai harga yang tidak menentu yang berpengaruh pada pendapatan nelayan.
Baca Juga: 2 Lowongan Kerja Dibuka Jordan Safetech Perkasa, Cek Posisi dan Syaratnya!
Nelayan juga merasa dirugikan dengan kejelasan harga yang tidak pasti yang sering terjadi di desa, salah satu contohnya adalah permainan harga di tingkat pengepul.
“Masalah lain yang dihadapi nelayan di Samajatem itu adalah stok es yang kurang. Karena itu menyebabkan kualitas dari hasil tangkapan nelayan terutama gurita menjadi tidak bagus dan harganya turun,” kata Ramli, nelayan dari Desa Samajatem.
Senada dengan Ramli, nelayan dari Uwedikan, Supardi Yinata mengatakan, kejelasan harga juga sering kali menjadi kendala terhadap nelayan untuk mendapatkan informasi harga yang pasti.
Dampaknya, nelayan terombang-ambing dengan harga yang ditentukan pembeli atau pengepul.
Persoalannya lainnya juga adalah soal kerja sama dengan beberapa perusahaan atau UPI yang tidak berjalan baik dan membuat nelayan mengalami putus asa dalam membangun kemitraan bisnis dengan para pelaku usaha perikanan, sehingga mencari peluang alternatif dengan menjual hasil tangkapan di beberapa pengepul di tingkat kecamatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sangalu.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi