murianetwork.com- Demi mengembangkan hunian tapak berkonsep TOD dalam skala besar, Perumnas dan KAI membangun Stasiun Lumpang Parayasa.
Terobosan ini diperlukan menyusul kemacetan Jabodetabek menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat.
Pemerintah pun mendorong para stakeholder terkait untuk menghadirkan terobosan yang relevan, seperti diantaranya pengembangan hunian yang terintegrasi transportasi umum atau hunian berkonsep TOD.
Kali ini, Perumnas tengah mengembangkan Samesta Parayasa yang berada di Parung Panjang, Bogor menjadi kawasan hunian tapak pertama Perumnas yang berskala besar dengan konsep TOD.
Guna mendukung mobilitas penghuninya maupun masyarakat sekitar, memaksimalkan potensi serta nilai tambah berupa aksesibilitas dan konektivitas, maka Perumnas bersama PT KAI mencanangkan pembangunan stasiun baru yang terintegrasi langsung dengan Samesta Parayasa.
Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa berada di antara relasi Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit akan memberikan opsi dalam mobilitas yang baru bagi masyarakat sekitar kawasan Parung Panjang.
Secara keseluruhan, Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 Ha atau setara lebih dari 34ribu jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun, di mana Samesta Parayasa seluas 200 Ha merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang digarap.
Baca Juga: Laga Hidup Mati Hadapi Vietnam, Shin Tae-yong Tak Ingin Lihat Sejarah
Guna meningkatkan nilai tambah sekaligus aksesibilitas pada kawasan perumahan Parung Panjang, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama Perumnas dan PT KAI telah menandatangani pernyataan bersama dalam membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa.
Komitmen tersebut telah disepakati pada seremoni penandatangan komitmen yang dilakukan oleh Mohamad Risal Wasal Selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro dan Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo yang juga disaksikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, Isma Yatun di Kantor Pusat BPK.
Baca Juga: KH Ahmad Muthohar, Mulang Ngaji dan Aktif Menulis
Budi Saddewa menambahkan dengan adanya Stasiun Lumpang Parayasa yang mendukung implementasi hunian berkonsep TOD pada Samesta Parayasa, secara tidak langsung dapat berkontribusi menanggulangi masalah kemacetan dan polusi udara serta mengurangi tingkat stress di perjalanan.
Samesta Parayasa yang merupakan bagian dari program Hunian Milenial untuk Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April lalu, mampu menyerap lebih dari 50% konsumen milenial.
Maka, fasilitas serta berbagai aspek yang menjadi preferensi milenial pada suatu hunian pun ditawarkan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi