SINAR HARAPAN-Pada akhir perdagangan sesi pertama siang ini, Rabu (31/1/2024) harga saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) mengalami kenaikan sebesar 0,87 persen, mencapai harga Rp580.
Peningkatan ini memberikan kontribusi positif terhadap performa saham SDRA sepanjang tahun 2024, yang telah tumbuh sebesar 2,65 persen. Meskipun demikian, dalam jangka waktu enam bulan terakhir, saham SDRA masih mengalami pelemahan sebesar 10,77 persen.
Analisis pergerakan saham SDRA dalam 10 sesi terakhir menunjukkan bahwa posisi pivot point (PP) saat ini berada di level Rp576.67.
Baca Juga: Investor Wajib Pantau! Ini Daftar Saham Emiten Yang Gagal Penuhi Aturan Free Float
Dengan demikian, dapat dihitung bahwa Support 1 (S1) berada di sekitar Rp563.33, dan Support 2 (S2) berada pada Rp547.33. Level ini mengindikasikan adanya potensi tekanan beli yang cukup tinggi.
Sementara itu, level resistensi juga dapat diidentifikasi, dengan Resistance 1 (R1) berada di sekitar Rp590.33, dan Resistance 2 (R2) di Rp603.33. Level ini menunjukkan adanya potensi jual, sekaligus memberikan sinyal penguatan lanjutan jika terjadi breakout pada level tersebut.
Penting diketahui, perhitungan teknikal tidaklah selalu tercapai, level tersebut digunakan trader dan investor jangka pendek dalam menentukan posisi entry dan exit dari suatu saham. Penggunaan alat teknikal lain mungkin diperlukan.
Baca Juga: Terjun Bebas, Saham SMLE dan CGAS Dipelototi Bursa
Sebagai catatan tambahan, dalam sebulan terakhir harga saham SDRA bergerak pada rentang yang cukup rapat, yakni pada level Rp560-Rp610 (selisih 50 poin).
SDRA telah mengumumkan jadwal sementara aksi korporasi untuk melakukan penambahan modal melalui skema rights issue. Pengumuman ini dilakukan sambil menanti tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang dijadwalkan akan berlangsung pada 8 Maret 2024.
Investor yang memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam rights issue diwajibkan tercatat sebagai pemegang saham paling lambat pada 20 Maret 2024 di Pasar Reguler dan Negosiasi, atau 22 Maret 2024 di Pasar Tunai.
Baca Juga: Menang Tender Proyek Besar, Begini Performa Saham TLKM
Adapun tanggal recording date perolehan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ditetapkan pada 22 Maret.
Bagi pemegang saham yang memegang rights, mereka dapat memulai proses konversi menjadi saham atau memperdagangkannya. Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini, SDRA belum menetapkan harga pelaksanaan atau exercise price.
Proses distribusi HMETD atau rights issue dijadwalkan akan berlangsung pada 25 Maret 2024. Sehari setelahnya, yaitu pada 26 Maret hingga 2 April 2024, investor memiliki kesempatan untuk memperdagangkan atau mengonversi rights menjadi saham.
Baca Juga: Alokasi Dana Bansos Naik Signifikan Jadi Rp493,5 Triliun pada 2024, Begini Penjelasan Sri Mulyani
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi