BPS Catat Kenaikan Ekspor Jawa Tengah, Ini Dia Tiga Negara Tujuan Terbesarnya

Friday, 2 February 2024
BPS Catat Kenaikan Ekspor Jawa Tengah, Ini Dia Tiga Negara Tujuan Terbesarnya
BPS Catat Kenaikan Ekspor Jawa Tengah, Ini Dia Tiga Negara Tujuan Terbesarnya

murianetwork.com- Badan Pusat Statistik Jawa Tengah mencatat nilai ekspor pada Desember 2023 mencapai US$ 881,86 juta atau naik 0,32 persen dibanding ekspor pada November 2023 yang sebesar US$ 879,02 juta.

Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Desember 2022 naik sebesar 2,49 persen.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengungkapkan, peningkatan ekspor pada Desember 2023 dibanding ekspor pada November 2023 disebabkan oleh naiknya ekspor migas.

Baca Juga: Dadar Gulung Cokelat Isi Vla, Resep Lezat yang Pasti Disukai Anak-anak

Ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 705,39 persen, dari US$ 3,34 juta (November) menjadi US$ 26,89 juta (Desember).

Sedangkan ekspor non migas mengalami penurunan sebesar 2,37 persen, dari US$ 875,68 juta (November) menjadi US$ 854,97 juta (Desember).

Baca Juga: Wilayah RT Kamu di Kota Semarang belum Ada Kamera CCTV? Begini Cara untuk Pengajuan Pemasangannya

"Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor hasil minyak. Sementara pada bulan yang sama tidak ada ekspor gas alam dan minyak mentah," kata Dadang.

Dia menyebut, tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Desember 2023 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$ 355,26 juta.

Baca Juga: Squid Game Season 2 Segera Rilis di Tahun 2024, Warganet Sebut Semoga Ga Cringe Ya Season 2 Ini

"Setelah Amerika Serikat menyusul Jepang US$ 73,01 juta dan Tiongkok US$ 59,21 juta. Kontribusi ketiganya sebesar 53,64 persen selama Januari-Desember 2023," ujar Dadang.

Sementara itu neraca perdagangan Jawa Tengah pada Desember 2023 defisit US$
373,01 juta.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Khas Kota Brebes: Cita Rasa Unik yang Jarang ditemukan di Kota Lain

Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$ 530,19 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$ 157,18 juta.

Ekspor produk industri pengolahan turun 1,83 persen. Begitu pula dengan produk pertanian yang mengalami penurunan 24,49 persen dan juga produk pertambangan dan lainnya turun sebesar 14,19 persen.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini