Jakarta — PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersiap menyambut libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan perseroan berkomitmen tetap memberikan
layanan perbankan terbaik dan menemani masyarakat pada momen pergantian tahun tersebut.
Baca Juga: 23 Desember 2023 Berapa Hijriah? Berikut lengkap! Kalender Islam hingga januari 2024
“Pada momen Nataru kali ini BRI akan fokus pada penyediaan kas untuk kebutuhan masyarakat, layanan terbatas dan weekend banking,
serta untuk menjaga kehandalan platform dan menggelar berbagai program promo yang bisa dinikmati masyarakat,” urai Andrijanto.
Guna mendukung kenyamanan dan kelancaran masyarakat dalam bertransaksi pada periode tersebut, perseroan menyiapkan uang kas senilai Rp25,2 triliun.
Baca Juga: Game Honkai: Star Rail Raih 3 Penghargaan, Segini Pendapatan HoYoverse!
Andrijanto mengungkapkan bahwa uang kas yang disiapkan senilai Rp25,2 triliun pada periode Nataru tersebut tercatat lebih rendah sebesar 5% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai sebesar Rp26,5 triliun.
Hal tersebut tak terlepas dari pergeseran pola transaksi masyarakat yang beralih ke transaksi secara digital.
“Uang kas tersebut akan dialokasikan sebesar Rp19,8 triliun untuk kebutuhan mesin e-Channel BRI berupa ATM & CRM,
sementara sisanya sebesar Rp5,4 triliun dialokasikan untuk Kantor Cabang BRI,” imbuh Andrijanto.
Andrijanto menambahkan bahwa masyarakat juga tetap dapat melakukan transaksi perbankan melalui berbagai channel BRI.
Transaksi dapat dapat dilakukan di 21.514 ATM BRI serta 719.028 AgenBRILink yang tetap beroperasi untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah BRI yang membutuhkan transaksi perbankan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lampungtime.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi