Korban Meninggal Akibat Smelter Meledak, 11 WNI, 8 Asing

Thursday, 28 December 2023
Korban Meninggal Akibat Smelter Meledak, 11 WNI, 8 Asing
Korban Meninggal Akibat Smelter Meledak, 11 WNI, 8 Asing

murianetwork.com - Korban meninggal dunia akibat terbakarnya tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah bertambah. Kini, total korban meninggal dunia mencapai 19 jiwa, Rabu, 27 Desember 2023. 

Dari 19 jiwa yang meninggal terdiri dari 11 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 8 Tenaga Kerja Asing (TKA). Tim gabungan masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

Diketahui, tungku pengelolaan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, meledak, Minggu pagi, 24 Desember 2023. Kecelakaan kerja ini berawal dari perbaikan tungku yang dilakukan sejumlah pekerja.

Baca Juga: Dukung Anies, HMI Ingin Ada Kader Jadi Presiden

Di saat perbaikan dan pemasangan pelat pada bagian tungku berlangsung, ledakan terjadi sehingga memicu kebakaran hebat sekitar pukul 05.30 WITA. Pekerja yang berada di lokasi tidak sempat menyelamatkan diri sehingga menjadi korban.

Berikut daftar nama 19 korban tewas ledakan tungku smelter PT ITSS:

Tenaga Kerja Asing (TKA) China
1. Wang Bing
2. Zhang Wei
3. Zhang Hong
4. Guo Tao
5. Wang Ning
6. Lie Hung Chun
7. Wang Bo Huai
8. Wu Cheng Shang

Pekerja Indonesia
1. Taufik (Sulawesi Tenggara)
2. Tobing (Sulawesi Selatan)
3. Messak
4. Dadang Mudasri
5. Abdul Mursalim
6. Irwandi
7. Zulfikar (Sulawesi Selatan)
8. Rifal Saputra
9. Wahyudin S Lamampara
10. Irfan Bukhari (Sulawesi Barat)
11. Amiruddin (Sulawesi Selatan)

Baca Juga: Pemerintah China Minta Kebakaran Smelter di Morowali Diusut Penyebabnya 
PT ITSS merupakan perusahaan asal Cina yang bergerak di bidang produksi stainless steel dan pengolahan mineral logam. PT ITSS memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus (IUP OPK) mulai 15 Oktober 2019 hingga 15 Oktober 2049. Dikutip dari Modi.esdm.go.id, pemegang saham perusahaan ini antara lain Tshingshan Holding Group Company Limited (50 persen), Ruipu Technology Group Company Limited (20 persen), Tsingtuo Group Company Limited (10 persen), dan Hanwa Company Limited (10 persen). Sementara itu, PT IMIP hanya mendapatkan 10 persen saham.

Dikutip dari Koran Tempo edisi Senin, 25 Desember 2023, proyek IMIP merupakan proyek pertama Tsingshan Group. Setelah sukses di IMIP, Tsingshan Group mengekspansi perusahaannya dengan mendirikan Indonesia Weda Bay Industrial Park di Halmahera, Maluku Utara. Seperti berkesinambungan dengan IMIP, kawasan tersebut nantinya bakal menjadi pusat pengolahan bijih nikel menjadi feronikel.

Dilansir dari kemenperin.go.id, masuknya PT ITSS ke IMIP diproyeksikan akan menghasilkan 1 juta ton stainless steel per tahun. Tsingshan Group bersama Bintang Delapan Group telah menanamkan modal senilai US$ 6 milliar untuk investasi di kawasan industri Morowali.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: setiafakta.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini