Harga Cabai Rawit Merah di Banyumas Mulai Turun

- Selasa, 19 Desember 2023 | 16:00 WIB
Harga Cabai Rawit Merah di Banyumas Mulai Turun

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Banyumas dalam sepekan terakhir cenderung turun. Penurunan harga sebabkan pasokan mulai stabil.

Berdasarkan data di Sistem Informasi Harga Bahan Pokok Banyumas (Sigaokmas), pada Rabu (13/12/2023) harga cabai rawit merah menembus Rp 142.500 per kilogram. Sekarang ini cenderung turun menjadi Rp 78.500 per kilogram.

"Harga memang mulai turun tapi belum signifikan. Pembeli masih menilai harga masih terlalu tinggi," kata, Aris salah satu pedagang Pasar Cerme Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Selasa (19/12/2023).

Menurut dia, harga cabai jenis lain juga sudah turun, seperti cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp 46.000 per kilogram, sekarang turun menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Cabai merah besar sebelumnya juga menembus Rp 64.200 per kilogram, kini juga berangsur turun menjadi 51.600 per kilogram, kemudian cabai merah keriting dari 71.750 per kilogram, sekarang turun menjadi Rp 62.125 per kilogram.

Baca Juga: Cukup Mudah, dengan Cara Ini Tempe Mentah Bisa Tahan Lebih dari Sepekan

Selain jenis cabai, komoditas lainnya belum menunjukkan penurunan harga. bawang merah lokal kini naik Rp 1600 per kilogram dari Rp 130.000 menjadi Rp 31.625 per kilogram.

Bawang bombai dari Rp 29.857 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 30.500 per kilogram, bawang putih kating dari Rp 36.733 naik menjadi Rp 37.713 per kilogram.

Telur ayam ras juga masih bertahan tinggi yang kini berkisar Rp 34.656 per kilogram, sedangkan daging ayam juga cenderung stabil Rp 27.313 per kilogram.

Selanjutnya harga beras medium Bulog dalam sepekan terakhir cenderung stabil di harga Rp 11.522 per kilogram, IR 64 biasa kini berkisar antara Rp 13.500 perkilogram dengan Rp 14.000 per kilogram, sedangkan gula pasir naik lagi dari Rp 16.438 menjadi Rp 16.563 per kilogram.

Pedagang sayuran Pasar Wangon, Jamilah menuturkan, harga bahan pangan, terutama dari hasil pertanian seperti cabai masih tinggi. Pedagang juga kerepotan harus menyediakan modal tambahan agar dapat kulakan dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Kang Mulyono, Master Durian Lokal, Rela Blusukan ke Hutan Demi Durian

"Sekarang paling saya batasi kulakannya lah, lihat juga daya beli masyarakatnya, terutama mereka yang membeli untuk masak sendiri. Kalau saya lihat mereka juga mengurangi pembeliannya," tuturnya.

Ia maupun pembeli dan pedagang lain berharap harga dapat turun lagi sampai pada kondisi normal. Hal ini sedikit dapat meringankan beban hidup masyarakat.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: banyumas.suaramerdeka.com

Komentar