Antusiasme Investor Tinggi, Calon Investor Ingin Lebih Dari 10 Persen Saham BRIS!

Wednesday, 20 December 2023
Antusiasme Investor Tinggi, Calon Investor Ingin Lebih Dari 10 Persen Saham BRIS!
Antusiasme Investor Tinggi, Calon Investor Ingin Lebih Dari 10 Persen Saham BRIS!

SINAR HARAPAN-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah gencar melakukan penjajakan potensial di beberapa wilayah di Timur Tengah dengan tujuan untuk menarik calon penanam modal bagi PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) atau BSI.

Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk memperluas kepemilikan saham dan mendiversifikasi sumber daya keuangan bank syariah tersebut.

Meskipun antusiasme terkait investasi dari wilayah Timur Tengah terlihat tinggi, tantangan muncul karena kebanyakan negara di sana mengharapkan kepemilikan saham yang melebihi yang ditawarkan oleh pemerintah, yakni berkisar antara 10 hingga 20 persen.

Baca Juga: Kantongi Dana Rp2,4 Triliun dari Jepang, PGEO Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

"Dalam roadshow ini, mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10 persen, enggak seperti yang kita tawarkan hanya 10-12 persen. Kalau bisa 15-20 persen jadi strategic partner itu," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagaimana keterangan yang dikutip Rabu (20/12).

Saham BSI saat ini dimiliki oleh PT Mandiri Tbk sebesar 51,47 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) 23,24 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) 15,38 persen.

Lebih lanjut, untuk memikat calon investor, BSI sedang mengupayakan mendapatkan lisensi penuh untuk bisa membuka cabang di Arab Saudi. Sebelumnya, BSI sudah mendapatkan lisensi penuh untuk wilayah Uni Emirat Arab (UEA).

Baca Juga: Waduh! Toto Sugiri Mundur dari Indointernet (EDGE), Ada Apa?

"BSI ada berita bagus, kita sudah full license di UEA, saya juga sedang melobi bisa enggak BSI ini full license di Saudi. Kita targetnya masuk 10 besar (dunia)," kata Erick.

Erick berharap, ke depannya BSI bisa menjadi lebih sehat secara keuangan agar bisa bersaing di industri bank syariah. Selain itu, Kementerian BUMN juga telah sepakat agar Indonesia menjadi pasar yang terbuka bagi investor luar negeri, swasta dan BUMN.

"Kami mendorong bahwa persaingan di industri bank syariah mesti lebih sehat. BSI lebih sehat dan baik, karena kan kita sepakat jika Indonesia open market artinya ada investasi luar negeri, swasta, BUMN sebagai benteng ekonomi nasional dan keberpihakan UMKM harus terjadi juga," ucap Erick.

Baca Juga: Tambah Portofolio Bisnis EBT, Saham BREN Masih Aman Dipegang?

BSI menargetkan akan mengoperasikan kantor cabang baru di Arab Saudi pada 2024 sebagai langkah perusahaan menuju bank syariah global.

Proses pembukaan kantor cabang baru di Arab Saudi saat ini terus berjalan melalui komunikasi BSI dengan pihak Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA). BSI sudah menyampaikan permohonan kepada pihak SAMA untuk pembukaan kantor cabang baru tersebut.

Ketika kantor cabang baru BSI di Arab Saudi beroperasi maka total ada dua kantor cabang yang beroperasi di luar negeri. Saat ini BSI memiliki kantor cabang yang sudah beroperasi di Dubai. Sejak Agustus 2023, BSI mendapatkan lisensi atau mandat dari otoritas di Dubai untuk beroperasi secara penuh setelah beroperasi lebih dari dua tahun.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini