Genap Berusia 2 Tahun, Ini Terobosan yang Sudah Dilakukan Holding BUMN Pangan ID FOOD

- Senin, 08 Januari 2024 | 17:30 WIB
Genap Berusia 2 Tahun, Ini Terobosan yang Sudah Dilakukan Holding BUMN Pangan ID FOOD

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Upaya pemerintah memajukan sektor pangan nasional salah satunya dilakukan melalui penguatan kompetensi dan peran BUMN yang bergerak di sektor Pangan. 

Langkah tersebut semakin serius dijalankan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT RNI (Persero) yang selanjutnya menjadi landasan bagi terbentuknya Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022.

Holding BUMN Pangan yang kemudian eksis dengan nama ID FOOD ini dibentuk untuk memenuhi sejumlah sasaran strategis bagi pembenahan sektor pangan nasional.

 Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, pembentukan Holding BUMN Pangan bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dari sisi ketersediaan, mutu, keterjangkauan, dan kesinambungan.

Baca Juga: Presiden RI Resmikan Terminal Penumpang Tipe A Pakupatan Serang, Banten

“Selain itu, juga untuk mewujudkan inklusifitas dan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM. Dari aspek komersial, ID FOOD juga disiapkan untuk menjadi

perusahaan pangan nasional yang berdaya saing global,” ujar Frans dalam keterangannya, saat peringatan 2 Tahun ID FOOD, Senin, (8/1) di Jakarta.

Pasca 2 tahun pembentukannya, Frans mengatakan, ID FOOD telah mencatatkan sejumlah kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Selain itu, aspek fundamental bisnis juga perlahan semakin menunjukkan perbaikan

“Setelah dua tahun terbentuk, kami secara bertahap terus berbenah untuk mewujudkan satu per satu target dan tujuan dari pembentukan Holding Pangan sebagai mana yang diamanatkan Pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Transaksi Crypto RI Melonjak, TRIV Sabet Penghargaan dari Dirjen Pajak

Frans kemudian menjelaskan, dalam aspek penguatan nilai ekonomi dan sosial, dalam 2 tahun ini ID FOOD telah menjalankan sejumlah penugasan pemerintah. Di antaranya,

menyalurkan 1,4 juta bantuan pangan penanganan stunting berupa telur dan daging ayam bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi. 

Sampai Desember 2023 penyaluran telah dilakukan sebanyak 2 tahap dan tengah dilakukan persiapan untuk tahap ke-3.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com

Komentar