Sinopsis Magic 5 Episode 301 Indosiar: Rara Merencanakan Balas Dendam terhadap Fathir

- Senin, 22 Januari 2024 | 17:30 WIB
Sinopsis Magic 5 Episode 301 Indosiar: Rara Merencanakan Balas Dendam terhadap Fathir

murianetwork.com - Setelah melewati petualangan seru dan berhasil mengalahkan The Beast, kelima anak berkekuatan super, Naura, Rahsya, Adara, Gibran, dan Irshad, kembali merasakan ketenangan dalam kehidupan normal mereka.

Namun, kebahagiaan itu hanya bersifat sesaat, karena di balik kedamaian itu terselip ancaman baru yang siap menguji kekuatan dan persahabatan mereka.

Dalam episode 301 Magic 5, penonton disuguhkan dengan kehadiran karakter baru yang misterius, Rara (diperankan oleh Ranty Maria).

Baca Juga: Buka Akses Permodalan, BRI Angkat Potensi Perempuan Lewat Holding Ultra Mikro di WEF 2024

Rara mengklaim dirinya sebagai anak angkat Fathir, menciptakan kebingungan dan kecurigaan di antara keluarga mereka.

Tidak hanya itu, Rara ternyata memiliki kekuatan hipnosis yang luar biasa, memungkinkannya untuk mengendalikan pikiran orang lain.

Rara merencanakan balas dendam terhadap Fathir dan kelima anaknya karena merasa dicampakkan di masa lalu.

Baca Juga: Aspirasi! Ramalan Zodiak Besok, 23 Januari 2024, Libra: Merasakan Keberuntungan yang Mengilhami

Dengan kekuatan hipnosisnya, Rara memulai aksinya dengan menghipnotis Fathir agar jatuh cinta padanya.

Dengan memanfaatkan kekuatannya, ia juga berhasil mengendalikan beberapa guru dan siswa di sekolah mereka, membentuk pasukan kecil yang siap menjalankan rencananya.

Salah satu korban hipnosis Rara adalah Gibran, yang tanpa sadar menjadi pacarnya.

Baca Juga: Sinopsis Di Antara Dua Cinta 22 Januari 2024, Episode Terakhir: Julian Berencana Menikahi Gina

Ini tidak hanya merusak hubungan cinta antara Gibran dan Adara, tetapi juga menciptakan ketegangan di antara anggota Magic 5.

Adara, yang sebenarnya masih mencintai Gibran, merasa terluka dan bingung melihat perubahan sikap Gibran yang kini tengah terhipnotis oleh Rara.

Sementara itu, Naura, Rahsya, dan Irshad mulai mencurigai perilaku aneh Fathir dan Gibran.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com

Komentar