Mereka Bicara Soal Kekaguman dari The Beatles, dari Margaret Thatcher hingga Stacy Lee Kong

- Senin, 29 Januari 2024 | 07:00 WIB
Mereka Bicara Soal Kekaguman dari The Beatles, dari Margaret Thatcher hingga Stacy Lee Kong

murianetwork.com - 54 tahun silam The Beatles bubar, 44 tahun silam John Lennon tewas ditembak fansnya, dan 23 tahun George Harrison tiada karena kanker paru paru.

Namun nama The Beatles masih tetap dikenang fans juga para penikmat musik hingga memunculkan kekaguman dari berbagai kalangan.

Dikutip dari Forbes, ada 1,5 miliar kali di spotify, masyarakat mendengarkan lagu lagu The Beatles.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini, Senin 29 Januari 2024: Ada Mega Bollywood Raees, Cinta untuk Guddan hingga 2 Bioskop Asia

Mereka yang menyukai streaming lagu lagu The Beatles itu rata rata berada di bawah 30 tahun.

Sampul sampul album The Beatles juga turut dikenang oleh para penikmat musik, fans The Beatles, juga penikmat seni fotografi dan lainnya.

Terutama yang menjadi daya tarik adalah foto sampul album The Beatles, Abbey Road.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, Senin 29 Januari 2024: Ada Magic 5, Live D'Academy 6 hingga Mega Film Asia

Banyak para wisatawan yang melintas di Abbey Road dan menemui zebra cross tempat 4 beatle menyeberang 55 tahun silam, selanjutnya menjadikan objek untuk foto diri atau bersama.

Dikutip dari Abbey Road Tributte, adalah penciptaan ulang ini melibatkan PM Inggris saat itu, Margaret Thatcher.

Di lokasi Abbey Road dibuat fotonya, Margaret pada tahun 1990, mencari suara Beatles di persimpangan Abbey Road, meskipun berjalan dengan cara yang salah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Solo Senin 29 Januari 2024: Disarankan Bawa Payung Atau Jas Hujan

Sementara komposer musik klasik abad 20 dan konduktor terkenal, Leonard Bernstein, mungkin mengatakan yang terbaik dalam membahas kekagumannya untuk lagu A Day in the Life nya The Beatles.

"Hanya tiga bar yang mendukung saya, meremajakan saya, membakar indra saya dan sensitivitas saya," kata Bernstein.

Stacy Lee Kong, seorang kritikus budaya pop berusia 35 tahun yang berbasis di Toronto, mengagumi nilai abadi dari citra Beatles.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar