Tahukah Anda film Indonesia yang biaya produksinya di atas Rp 60 miliar ? Ini dia

Sunday, 4 February 2024
Tahukah Anda film Indonesia yang biaya produksinya di atas Rp 60 miliar ? Ini dia
Tahukah Anda film Indonesia yang biaya produksinya di atas Rp 60 miliar ? Ini dia



HARIAN MERAPI - Banyak film Indonesia yang produksinya menghabiskan biaya miliaran rupiah, bahkan ada yang mencapai Rp 60 miliar.


Inilah sejumlah film Indonesia yang produksinya menghabiskan biaya di atas Rp 60 miliar.


Sebagaimana hasil riset dari PwC Indonesia dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, sejumlah film Indonesia berbiaya produksi di atas 4 juta Dolar AS atau setara Rp60 miliar.

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Kambing sepekan mulai Minggu 4 Februari 2024, Anda menjalin hubungan baik seiring dimulainya tahun Naga kayu

Film yang masuk kategori film beranggaran besar ini seperti Buya Hamka (2023), Foxtrot Six (2019), Trilogi Merdeka (2011), The Raid 2: Berandal (2014) dan Gunung Emas Almayer (2014).

"Film lebih dari sekadar komoditas, pendanaan stabil diperlukan," kata Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia Denny Irawan di Jakarta, Kamis (1/2) malam.

 

Film beranggaran rendah biasanya merupakan produksi independen, dengan anggaran berkisar 7.000 Dolar AS sampai 66.000 Dolar AS atau Rp100 juta sampai Rp1 miliar.

Umumnya, biaya produksi film berkisar 140.000 Dolar AS sampai 1.600.000 Dolar AS atau Rp2 miliar sampai Rp25 miliar.

Produser di Indonesia secara umum mengalokasikan 10 sampai 20 persen dari total anggaran untuk kegiatan pemasaran.

Baca Juga: Membangun keluarga bahagia dunia akhirat dengan panduan Al-Quran

Di Indonesia, terdapat skema pendanaan dari pemerintah dalam bentuk subsidi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah meluncurkan skema hibah untuk mendukung produksi film nasional serta kegiatan promosi dan distribusi internasional melalui Dana Abadi Kebudayaan Indonesia.

 

Dana Abadi Kebudayaan Indonesia telah mengalokasikan 10 juta Dolar AS sebagai dana pendamping one-to-one untuk mendukung proyek film produksi bersama.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler