Peneliti Jerman Telusuri Jejak Kuntilanak Hingga Datang ke Indonesia

- Minggu, 07 Januari 2024 | 23:30 WIB
Peneliti Jerman Telusuri Jejak Kuntilanak Hingga Datang ke Indonesia

murianetwork.com - Hantu-hantu Indonesia telah menjadi kisah yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dan kali ini, peneliti Jerman, Timo Duile, tiba di Indonesia untuk membongkar asal usul salah satu hantu paling ikonik di sini, yakni kuntilanak.

Antropolog Jerman ini meluncurkan penelitian yang mendalam berjudul "Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia," yang kemudian dipublikasikan di Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada tahun 2020.

Baca Juga: Beredar Video Prabowo 'Gemoy' Saat Interupsi Anies di Debat Capres, Netizen: Kocak!

Penelitian ini tidak hanya mengungkap cerita kuntilanak di Indonesia tetapi juga memperlihatkan keberadaannya di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, yang menyebutnya dengan nama Pontianak.

Kedua istilah tersebut merujuk pada sosok mayat hidup yang mengancam manusia karena tidak bisa menemukan kedamaian setelah meninggal.

Menariknya, penamaan pontianak di Malaysia berkaitan dengan kota Pontianak di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Hari Ini Senin, 8 Januari 2024: Kendalikan Diri untuk Kesenangan Sesaat  

Nama kota ini berasal dari bahasa Melayu 'Ponti,' yang berarti pohon, dan erat kaitannya dengan kondisi alam Delta Sungai Kapuas dan Landak yang menjadi cikal-bakal Kota Pontianak.

Daerah ini dikenal dengan banyak pohon tinggi dan dihuni oleh berbagai roh, sebuah pandangan yang umum di masyarakat animisme.

Namun, pandangan ini berubah drastis ketika Syarif Abdurrahim menggusur peponan dan mendirikan pemukiman, menjadi cikal bakal kota Pontianak modern.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Hari Ini Senin, 8 Januari 2024: Peluang Baru Akan Menghampiri  

Penggusuran ini membawa perubahan pada sebutan roh, yang dulunya hanya penunggu pohon tinggi, menjadi pontianak atau kuntilanak.

Hal ini juga memicu pergeseran pandangan masyarakat modern yang kini merujuk pohon besar sebagai tempat tinggal setan.

Sementara itu, sejarawan Nadya Karima Melati, dalam penelitiannya berjudul "Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme" (2022), mencoba menjawab pertanyaan tentang mengapa roh diidentifikasi dengan seram dan perempuan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar