Aguan Dipanggil Prabowo: Kasus Pemagaran Laut Selesai?

- Jumat, 07 Maret 2025 | 15:05 WIB
Aguan Dipanggil Prabowo: Kasus Pemagaran Laut Selesai?




MURIANETWORK.COM - Pada 6 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto mengundang delapan pengusaha besar ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas ekonomi dan investasi. 


Salah satu sosok yang menarik perhatian dalam pertemuan tersebut adalah Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik Agung Sedayu Group. 


Kehadirannya memunculkan spekulasi bahwa kasus pemagaran laut di pesisir Tangerang, Banten, yang sebelumnya menjadi kontroversi, kini telah menemukan titik akhir.


Kasus Pemagaran Laut dan Dampaknya

Kasus pemagaran laut di Tangerang, Banten, melibatkan proyek reklamasi yang diklaim melanggar hukum dan merugikan masyarakat pesisir. 


Sejumlah pejabat daerah, termasuk kepala desa, telah diadili atas dugaan keterlibatan mereka dalam proyek tersebut. 


Namun, hingga kini, belum ada tindakan hukum yang menyentuh pihak pengembang besar seperti Agung Sedayu Group. 


Kehadiran Aguan dalam pertemuan dengan Prabowo menimbulkan pertanyaan: apakah ini menandakan bahwa masalah ini telah selesai di tingkat hukum?


Pertemuan dengan Prabowo: Simbol Politik atau Bisnis?

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo membahas berbagai isu ekonomi dengan para taipan, termasuk Aguan. 


Jika benar bahwa kasus pemagaran laut telah selesai, maka muncul spekulasi bahwa ada kompromi politik yang terjadi. 


Apakah ini berarti bahwa para pelaku utama di tingkat pengembang telah dibebaskan dari tanggung jawab hukum? Bagaimana dengan masyarakat pesisir yang terdampak?


Keadilan untuk Siapa?

Kasus ini mencerminkan bagaimana hukum di Indonesia kerap berpihak pada mereka yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik. 


Sementara para pejabat di tingkat bawah dijadikan kambing hitam, para pengusaha besar tetap dapat melanjutkan bisnis mereka tanpa hambatan. 


Jika benar kasus ini telah selesai, maka ini menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum dan keadilan lingkungan.


Kesimpulan: Akhir atau Awal Baru?

Pertemuan antara Prabowo dan Aguan bisa saja merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi. 


Namun, bagi masyarakat yang terkena dampak pemagaran laut, pertemuan ini lebih terlihat sebagai sinyal bahwa hukum tidak berlaku sama bagi semua orang. 


Jika pemerintah ingin membangun kepercayaan publik, maka transparansi dan akuntabilitas dalam kasus ini harus ditegakkan, bukan ditutup dengan kompromi politik.


Sumber: FusilatNews

Komentar