Kenapa Sipil Langsung Tersangka, Dua Oknum TNI Masih Saksi?

- Senin, 24 Maret 2025 | 10:45 WIB
Kenapa Sipil Langsung Tersangka, Dua Oknum TNI Masih Saksi?


MURIANETWORK.COM - Publik mempersoalkan status saksi dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin 17 Maret 2025.

Salah satunya disuarakan oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi lewat akun X miliknya, Senin 24 Maret 2025.

"Mengapa yg oknum tentara masih saksi sementara yg warga sipil langsung jadi tersangka?" tulis Islah Bahrawi.

Islah Bahrawi mengaku menunggu narasi yang akan disampaikan pihak berwenang bahwa warga sipil merupakan pelaku utama penembakan tiga polisi di Way Kanan.

"Dia mantan sniper terbaik Perang Dunia II. Oknum tentara itu tidak tahu cara menembak, maka statusnya saksi," kata Islah Bahrawi.

Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan, dua oknum TNI yang diamankan masih saksi.

"Statusnya sekarang masih sebagai saksi, jadi jangan dibilang nanti sebagai tersangka dan sebagainya. Jadi baru saksi, masih kami mintai keterangan," kata Ujang saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu 19 Maret 2025.

Menurut Ujang, kedua anggota TNI itu kini masih menjalani pemeriksaan di Pomdam Lampung. Keduanya diduga menjadi penyelenggara judi sabung ayam tersebut. 

Pangdam menjelaskan alasan mengapa dua anggota TNI tersebut masih berstatus sebagai saksi dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Menurutnya, kedua orang itu dapat ditetapkan tersangka apabila diperkuat dengan bukti yang cukup.

"Karena untuk dia bisa menjadi tersangka itu butuh barang bukti. Kemudian butuh saksi-saksi yang memperkuat dan nanti dari olah TKP seperti itu," ujar Ujang.

Peristiwa berdarah ini bermula saat aparat kepolisian menggerebek lokasi sabung ayam yang diduga dibekingi oleh oknum anggota TNI. Ketika polisi tiba, mereka justru disambut tembakan. 

Tiga polisi yang gugur adalah AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

Sumber: rmol

Komentar