Serangan 7 Oktober 2023, Hancurkan Militer Israel Akibat Kemustahilan yang Menjadi Kenyataan 

Sunday, 31 December 2023
Serangan 7 Oktober 2023, Hancurkan Militer Israel Akibat Kemustahilan yang Menjadi Kenyataan 
Serangan 7 Oktober 2023, Hancurkan Militer Israel Akibat Kemustahilan yang Menjadi Kenyataan 

SurabayaNetwork.id - Israel gempar saat pertama kalinya pejuang Palestina memasuki kawasan terdekat Gaza dengan menjebol pagar pembatas dan mengirim pasukan lewat paramotor dan paragliding, Sabtu (7/10/2023).
 
Akibat serangan mendadak pejuang Palestina tersebut, militer Israel kelabakan dan kehilangan arahan dari pimpinan mereka.
 
Pada artikel yang dimuat Aljazeera, investigasi yang dilakukan New York Times, surat kabar Amerika, mengungkap penyebab hancurnya militer Israel pada serangan 7 Oktober 2023.
 
 
Militer Israel tidak dipersiapkan untuk menghadapi serangan pejuang Palestina dalam jumlah besar, sehingga kemustahilan yang mereka tanamkan pada para prajurit IDF mengenai jumlah pejuang Palestina yang mampu memasuki wilayah Israel menjadi nyata.
 
Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa pejuang Palestina mampu memasuki Israel dalam jumlah besar dengan persiapan yang matang.
 
Militer Israel tidak disiapkan untuk menghadapi skenario seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
 
Mereka hanya bersiap menghadapi serangan satu atau dua divisi kecil dari pejuang Palestina yang mungkin masuk ke Israel.
 
Perang Thufanul Aqsa yang dimotori oleh Hamas dan didukung penuh oleh semua faksi yang ada di Palestina ini dikabarkan disiapkan sejak 8 tahun silam.
 
Akibat serangan 7 Oktober 2023 tersebut, militer Israel mengalami kebingungan, kehilangan senjata bahkan tidak terorganisir dalam merespon serangan pejuang Palestina.
 
Tidak terorganisirnya militer Israel sampai pada tahap dibentuknya grup WhatsApp sementara untuk berkoordinasi dengan sesama prajurit dan mencari informasi di media sosial, bukan sesuai jalur militer yang biasanya tertutup dan taat aturan atasan mereka.
 
Bahkan sebagian dari divisi militer Israel yang menyerang Gaza justru mencoba mempelajari rilis yang dikeluarkan oleh Al Qassam untuk bisa memahami situasi.
 
Diketahui Al Qassam adalah salah satu brigade militer disamping 8 brigade lainnya di Palestina yang rajin mengupload rilis pertempuran mereka lewat situs mereka hamas.ps.
 
Bahkan di media lokal Israel, militer Israel dikabarkan tidak memiliki rencana untuk merespon serangan pejuang Palestina dan tidak siapnya tentara cadangan untuk ditugaskan di Gaza pasca serangan 7 Oktober.
 
Sebagian tentara cadangan berangkat ke Gaza bahkan atas dasar inisiatif mereka sendiri karena kacaunya sistem koordinasi dengan militer pusat Israel.
 
Israel hanya melansir jumlah korban sipil mereka sebanyak 1.200 orang pada serangan 7 Oktober dan tidak memberikan klarifikasi jumlah militer mereka yang tewas pada saat itu baik tentara inti maupun tentara cadangan.
 
 
Namun seringkali dalam rilis berita duka yang dikeluarkan Israel, prajurit mereka yang tewas berstatus tentara cadangan.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: surabaya.jatimnetwork.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini