Seorang Komandan Senior Hizbullah Dibunuh oleh Israel

- Selasa, 09 Januari 2024 | 18:31 WIB
Seorang Komandan Senior Hizbullah Dibunuh oleh Israel

INTERNASIONAL,www.murianetwork.com -- Seorang komandan senior Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, terbunuh pada hari Senin oleh rudal Israel di desa Majdal Selm, di Lebanon selatan.

Hizbullah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan “Pemimpin pejuang syahid Wissam Hassan Tawil, yang dikenal sebagai 'Al-Hah Jawad'.”

Mengutip Reuters (9/1/2024) kantor berita tersebut melaporkan bahwa Tawil adalah wakil kepala unit pasukan elit Radwan Hizbullah.

Baca Juga: Menlu AS, Antony Blinken, Mengatakan bahwa Warga Palestina Harus Kembali ke Rumah Mereka Jika Kondisi Sudah Memungkinkan

Sebuah pesawat tak berawak Israel dilaporkan menargetkan mobil komandan lapangan Hizbullah, membunuhnya dan melukai pejuang lainnya, yang belum teridentifikasi. 

Menurut sumber anonim yang dikutip oleh Wow Babel dari Reuters, “Ini adalah serangan yang sangat menyakitkan”, dan “Keadaan akan bergejolak sekarang”. 

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.

Baca Juga: Turki, Malaysia dan OKI Mendukung Gugatan Afrika Selatan Kepada Israel di Mahkamah Internasional

Namun, setelah pembunuhan wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Saleh al-Arouri, di Beirut, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa “Respon tidak bisa dihindari”. 

Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi pada hari Jumat, untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, bahwa Hizbullah tidak bisa tinggal diam terhadap pelanggaran ini.

Ia juga menekankan bahwa kurangnya respons membuat seluruh Lebanon terekspos.

Baca Juga: Jumlah Pasien Rumah Sakit di Gaza Bertambah Banyak, Tim Dokter Kelelahan

Dia mencontohkan, pejuang Hizbullah telah melakukan sekitar 670 operasi militer di perbatasan Lebanon dengan Israel sejak 8 Oktober, satu hari setelah operasi Banjir Al-Aqsa.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melakukan “perubahan mendasar” terhadap situasi keamanan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com

Komentar