SurabayaNetwork.id - Para peneliti di sebuah tambang di Kanaka pada 2016 lalu menemukan kolam air tertua di dunia.
Kolam air yang ditemukan tersebut memiliki kedalaman sekitar 3 kilometer. Kolam tersebut diyakini berumur 2 miliar tahun.
Penemuan kolam air tertua ini menggeser data penemuan sebelumnya tentang air tertua di dunia yang diketahui berusia sekitar 500 tahun.
Rekor sebelumnya dipegang oleh air yang ditemukan di tambang yang sama pada tahun 2013 oleh tim yang sama yang berada di kedalaman 2,5 kilometer.
IFL Science pada Minggu, 7 Januari 2024 mengungkap bahwa tambang tersebut sebenarnya adalah tambang logam basal terdalam di dunia.
Baca Juga: Kemarau Melanda! 3 Desa Terdampak Kekeringan di Mojokerto Alami Krisis Air Bersih
Pencarian seng, tembaga, dan perak membuat para penambang masuk semakin dalam ke lapisan kerak bumi.
Para peneliti mengeksploitasi lebih dalam dan lebih jauh ketika para penambang menggali lebih dalam.
Setelah pertama kali mengunjungi Kidd Creek pada 1992, Barbara Sherwood Lollar dan timnya mengikuti indera penciumannya hingga ke bebatuan untuk menemukan berbagai rekahan dan retakan air mengalir.
Penelitian mereka menghasilkan observatorium ilmiah terdalam untuk cairan dan mikrobiologi dalam tanah.
Mereka selanjutnya mengirimkan sampel-sampel ke Universitas Oxford dan dilakukan pengujian dengan spektrometer massa.
Para peneliti tersebut menganalisis air yang ditemukan dan kemudian mempelajari gas yang terperangkap di sana.
Gas yang terperangkap di antaranya adalah helium dan xenon yang tersangkut di sela-sela batu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: surabaya.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi