Mencekam! Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Detelah Gembong Narkoba Berbahaya Kabur dari Penjara

- Rabu, 10 Januari 2024 | 06:01 WIB
Mencekam! Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Detelah Gembong Narkoba Berbahaya Kabur dari Penjara
 
URBANBOGOR.COM - Ekuador mengumumkan keadaan darurat setelah penjahat paling berbahaya di negeri itu berhasil kabur dari selnya, dengan sipir penjara dihabisi serta disandera ditambah memanasnya kerusuhan penjara di seluruh wilayah negara tersebut.
 
Perburuan besar-besaran telah berlangsung sejak hari Senin disaat ribuan tentara dan polisi memburu Adolfo Macías, alias Fito, terpidana pemimpin geng narkoba Los Choneros.
 
Gembong narkoba berusia 44 tahun itu dilaporkan menghilang pada hari Minggu setelah kabur dari sebuah penjara di Guayaquil, di mana ia menjalani hukumannya sesaat sebelum dipindahkan ke fasilitas keamanan maksimum di kota yang sama.
 
 
Presiden Daniel Noboa merespon kejadian tersebut dengan mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari pada Senin malam, dengan mengatakan: “Waktunya sudah habis bagi mereka yang dihukum karena perdagangan narkoba, pembunuhan dan kejahatan terorganisir untuk memberitahu pemerintah apa yang harus dilakukan. ”
 
Noboa, pria berusia 35 tahun, yang terpilih pada bulan November berjanji menindak kejahatan dengan kekerasan, menyatakan telah menginstruksikan tentara dan polisi untuk mengambil tindakan tegas.
 
“Kami tidak bernegosiasi dengan teroris dan tidak berhenti sampai kami mengembalikan kedamaian milik rakyat Ekuador,” kata Noboa dalam pesan yang diposting di media sosial.
 
 
Dalam beberapa tahun terakhir, negara di Amerika Selatan itu telah mengalami segudang kasus kekerasan yang mengerikan, dengan sederet pemerintahan yang terbukti tak mampu menindak berbagai kelompok kriminal terorganisir.

Lenyapnya Macías, seorang gembong besar yang bahkan sempat merekam video musik berjudul “narcocorrido” dari balik jeruji besi, membuat aparat kesulitan mencari tahu apakah ia telah kabur dari penjara seperti yang dilakukannya sepuluh tahun lalu.

Pemerintah Ekuador juga mengonfirmasi bahwa beberapa sipir menjadi sandera di lima penjara berbeda, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
 

Video yang beredar menunjukkan para sipir tengah disandera oleh anggota geng bersenjatakan pisau, serta disuruh membacakan pernyataan yang isinya memohon kepada Presiden Noboa demi “menjaga nyawa dan keamanan mereka”.

“Kami juga seorang ayah dan kepala rumah tangga, yang dalam banyak hal memahami tindakan kalian, tetapi kami menegur pemerintah karena abai dengan kondisi kami yang bertempur melawan aparat,” demikian bunyi pernyataan dalam video yang kebenarannya tidak dapat dipastikan.

César Zapata, Panglima Besar Polisi, mengatakan di media pada Minggu malam bahwa Macías telah menghilang dari selnya dan kepolisian tengah menyelidikinya.
 

Kejaksaan Ekuador men-tweet pada hari Minggu bahwa mereka tengah menyelidiki kasus tersebut lalu menambahkan di hari Senin bahwa dua pejabat telah ditangkap karena dicurigai membantu pelarian Macias.

Macías telah divonis hukuman 34 tahun penjara sejak 2011, atas tuduhan penyelundupan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan terorganisir.

Dia ditahan di penjara Guayas 4 yang dikenal sebagai La Regional di kota pelabuhan Guayaquil, dan menjadi pusat peredaran narkoba terganas.
 

Los Choneros menjadi geng yang dianggap bertanggung jawab atas meningkatnya angka kriminal sepanjang tahun 2023 serta diduga kuat terlibat dalam pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.
 
Analis keamanan Ekuador mengungkapkan bahwa geng tersebut juga memiliki hubungan dengan kartel Sinaloa dari Meksiko.
 
Sebelum kematiannya, capres tersebut mengatakan ada geng bersenjata yang mengancamnya, namun sejauh ini kepolisian belum secara langsung menuduh Macías atau anak buahnya berada di balik pembunuhan Villavicencio.
 
Beberapa hari setelah kasus pembunuhan tersebut, Macías dipindahkan dari La Regional ke fasilitas keamanan maksimum di Guayaquil.
 
Namun ia dikembalikan ke penjara sebelumnya dalam waktu kurang dari sebulan tanpa penjelasan apa pun.***



Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bogor.urbanjabar.com

Komentar