JEDDAH, suaramerdeka-banyumas.com - Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani Kesepakatan Perhajian (Ta'limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H/2024 M.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah di Jeddah pada Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Menteri Agama Yaqut, disepakati kuota jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan mencapai 241 ribu orang.
Apabila dirinci, kuota haji ini terdiri dari 221 ribu kuota normal plus 20 ribu kuota tambahan.
Baca Juga: Kemenag Buka Seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi, Pendaftaran 11-19 Januari 2024
Tambahan kuota ini sendiri telah disetujui oleh Raja Arab Saudi.
"Menag Yaqut menyebut bahwa jumlah kuota ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia," katanya.
Dijelaskan, pada tahun 2019 lalu, Indonesia hanya mendapatkan kuota 231 ribu jemaah.
Saat pandemi Covid-19, jumlah ini berkurang menjadi hanya 100.051 jemaah.
Baca Juga: Seleksi Petugas Haji 1445 H/2024 M Tahap Pertama: 10.992 Peserta Lolos Verifikasi
Pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu.
Menag Yaqut menyampaikan bahwa selain bertambahnya jumlah kuota, ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta'limatul Hajj.
Dia bersyukur lantaran sejumlah permintaan Kemenag terkait pelayanan haji yang lebih baik, disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: banyumas.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi