MalangNetwork.com - Pembalasan atas kematian Saleh Al-Arouri benar-benar ditanggapi oleh pasukan Hizbullah sejak enam puluh roket menghantam pasukan udara Israel.
Berbagai senjata udara ditembakkan ke Israel dan salah satunya adalah Rudal Kornet EM milik Hizbullah yang berhasil menghancurkan pangkalan udara Meron.
Pangkalan Meron merupakan salah satu pusat paling strategis bagi seluruh entitas Israel dan juga pusat komando di front utara.
Pangkalan itu juga hanya berjarak delapan kilometer dari perbatasan Lebanon, sehingga sangat mungkin dijangkau oleh Rudal Kornet EM.
Selain itu, Pangkalau Meron juga hanya satu-satunya untuk mengelola dan mengendalikan operasi udara ke berbagai negara, salah satunya Lebanon, dan Suriah.
Pangkalan tersebut juga dikelola oleh beberapa perwira dan tentara elit Israel.
Sehingga, dengan hancurnya Pangkalan Meron itu akan menjadi masalah besar bagi negara zionis tersebut.
Hal itu terjadi pada Sabtu, 8 Januari 2024, ketika pasukan Hizbullah meluncurkan sebuah rudal yang tidak hanya berhasil mengenai target sasaran dan berhasil menembus Iron Dome Israel.
Rudal tersebut memiliki jarak jangkau hingga sepuluh kilometer dan Israel masih belum mempunyai solusi untuk menghadapi senjata udara dengan jarak jangkauan yang jauh.
Sampai akhirnya Israel mulai melakukan penyelidikan agar tidak terjadi kegagalan dari Iron Dome tersebut.
Karena memang, sistem pertahanan udara yang dimiliki Israel tidak dirancang untuk menghadapi ancaman semacam itu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: malang.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi