HARIAN MASSA - Papua Nugini dilanda kerusuhan. Ribuan warga turun ke jalan melakukan penjarahan dan pembakaran mobil.
Dilansir dari berbagai sumber, kerusuhan diduga terjadi akibat dari pemotongan gaji polisi dan PNS di negeri itu hingga 50 persen.
Sebelum terjadi kerusuhan, terjadi pemogokan massal oleh aparat kepolisian dan PNS akibat kebijakan memprotes pemotongan gaji.
Baca Juga: Tendang Motor Begal Kabur, Warga Tangsel Disabet Celurit hingga Usus Terburai
Tidak berselang lama, ribuan orang terjun ke jalan melakukan kerusuhan besar-besaran di Kota Papua Nugini, Port Moresby.
Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional Powes Parkop menuduh, aksi kerusuhan dilakukan oleh kelompok oportunis.
Pemerintah pun menerjunkan tentara untuk memulihkan ketertiban.
Yang menyedihkan, dalam kerusuhan ini 7 orang dilaporkan tewas di Kota Lae, Kota kedua terbesar yang ada di Papua Nugini.
Menyusul kerusuhan itu, angka kekerasan di Papua Nugini juga meningkat. Ini merupakan kerusuhan terbesar yang terjadi di sana.
Baca Juga: Pupuk Aman, Mentan Amran Dorong Petani Konawe Wujudkan Swasembada
"Kami telah melihat tingkat perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota kami, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota dan negara kami," kata Parkop, dilansir dari laporan Reuters, dikutip Kamis (11/1/2023.
Sayang, dalam laporannya itu, Parkop tidak merinci angka kerugian akibat kerusuhan, termasuk berapa jumlah korban tewas.
Untuk diketahui, kerusuhan yang melanda Papua Nugini diduga akibat pengurangan gaji polisi dan PNS sebesar 50 persen.
Akibat kebijakan itu, terjadi pemogokan massal besar-besaran oleh aparat kepolisian dan PNS yang disusul dengan aksi ratusan warga yang melakukan kerusuhan seperti penjarahan dan pembakaran.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi