Datangi Pabrik Indonesia di Filipina, Jokowi Dorong Pengembangan Industri Kopi dan Rumput Laut

- Jumat, 12 Januari 2024 | 16:31 WIB
Datangi Pabrik Indonesia di Filipina, Jokowi Dorong Pengembangan Industri Kopi dan Rumput Laut

FILIPINA, suaramerdeka-banyumas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kopiko Philippines Corporation (KPC), salah satu produsen kopi di Filipina yang merupakan bagian dari PT Mayora Indah Tbk.

Perusahaan ini merupakan investasi dunia usaha Indonesia yang sukses menguasai pasar Filipina.

Setelah peninjauan, Presiden menyatakan bahwa KPC mampu mendominasi hampir 50 persen pasar kopi di Filipina.

"Tadi kita melihat investasi dunia usaha kita perusahaan Indonesia di Filipina yaitu Mayora yang kita melihat ternyata menguasai pasar hampir 50 persen di Filipina," ujar Presiden di Carmona, Filipina, pada Rabu, 10 Januari 2024.

Baca Juga: Keppres Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M Ditetapkan, Ini Rinciannya

Jokowi mengakui bahwa jumlah produk kopi yang dihasilkan oleh KPC sangat besar.

Industri tersebut diharapkan memberikan dampak positif bagi para petani Indonesia dengan meningkatkan kebutuhan bahan baku kopi, singkong, dan lainnya.

"Ada kopi saset yang jumlahnya sangat besar. Itu akan memberikan kontribusi pada kebutuhan bahan baku kopi, singkong, dan lainnya yang akan sangat bagus untuk para petani," tambahnya dikutip dari laman resmi kepresidenan.

Selain mengunjungi industri pengolahan kopi, Presiden Jokowi juga mengeksplorasi potensi industri pengolahan rumput laut di Filipina, W Hydrocolloids Inc.

Baca Juga: Lawatan di Filipina, Ini Tiga Bidang Kerjasama yang Disepakati Jokowi dan Ferdinand Marcos

Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri ini mengingat potensi wilayah pesisir yang besar.

"Ini sebuah peluang bagi petani rumput laut kita. Kita bisa kembangkan di seluruh Tanah Air karena kita memiliki pesisir yang sangat panjang," katanya.

Jokowi berharap pengolahan rumput laut di Indonesia dapat terus meningkat, memberikan nilai tambah bagi para petani, dan bahkan menjadi produk ekspor.

Namun para petani perlu dipersiapkan agar memiliki kapasitas yang lebih besar.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: banyumas.suaramerdeka.com

Komentar