Hukuman atau Pembalasan? 73 Serangan AS-Inggris Tewaskan Lima Pejuang Kelompok Houthi

- Jumat, 12 Januari 2024 | 19:01 WIB
Hukuman atau Pembalasan? 73 Serangan AS-Inggris Tewaskan Lima Pejuang Kelompok Houthi

 

murianetwork.com - Semakin memanas, serangan demi serangan terus dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris terhadap Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Semalam saja, sasaran militer Houthi di Yaman telah digempur oleh Amerika Serikat dan Inggris melalui wilayah laut dan udara.

Saksi mata di Yaman pun membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan seluruh negeri memanas dengan ledakan.

Diketahui sebelumnya, serangan-serangan tersebut menargetkan beberapa pangkalan militer milik Houthi. 

Diantaranya adalah pangkalan militer yang berdekatan dengan Bandara Sanaa, situs militer dekat Bandara Taiz, pangkalan angkatan laut Houthi di Hodeidah, dan situs militer di Provinsi Hajjah.

Sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan, serangan tersebut sebagai bentuk ancaman bahwa Amerika Serikat dan sekutu tak akan membiarkan Houthi menyerang pihaknya atau membahayakan kebebasan navigasi.

“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” ucapnya seperti dikutip reuters.com.

Baca Juga: Lalu Lintas Kapal di Laut Merah Tetap Stabil Meski Terdapat Ancaman Serangan dari Kelompok Houthi

Sementara Kementerian Pertahanan Inggris, James Heappey mengaku, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk ‘membela diri’ dan tidak ada tindakan lebih lanjut.

“Indikasi awal menunjukkan bahwa kemampuan Houthi untuk mengancam pengiriman barang dagangan telah terpukul,” ucapnya.

Di lain sisi, juru bicara militer Houthi mengatakan, 73 serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris tersebut sedikitnya telah menewaskan lima pejuang Houthi dan melukai enam lainnya.

Lebih lanjut, pihak Houthi mengatakan serangan yang terjadi tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya ‘hukuman atau pembalasan’. Ia juga menyatakan, akan terus menargetkan kapal-kapal yang berlayar menuju Israel.

Diketahui sebelumnya, Houthi telah menyerang kapal-kapal yang bermuara di Laut Merah yang menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar