Timur Tengah Memanas! Terjadi Perang di Laut Merah antara Houthi Yaman dan Amerika Serikat Beserta Sekutunya, Ini Penyebabnya

- Jumat, 12 Januari 2024 | 19:30 WIB
Timur Tengah Memanas! Terjadi Perang di Laut Merah antara Houthi Yaman dan Amerika Serikat Beserta Sekutunya, Ini Penyebabnya

JemberNetwork.com - Di tengah konflik antara Hamas dan Israel yang masih belum usai, kini terjadi pertempuran di Laut Merah antara Houthi Yaman dan Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya.

Kantor berita Al Jazeera melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris telah menyerang unit militer Houthi dan sebuah pangkalan militer di bagian utara ibukota Yaman, di sekitar Bandara Hodeidah di Saada, pada hari Jumat, 12 Januari 2024.

Dalam video yang beredar di akun Instagram @explnd, tampak ledakan terjadi di sejumlah kota di Yaman, tak lama setelah Amerika dan Inggris melancarkan serangannya pada Jumat, 12 Januari 2024, dini hari tadi.

Baca Juga: Merasa Ikut Bertanggung Jawab, Jurnalis Senior Peraih Pulitzer Amerika Ini Minta Maaf Kepada Para Korban Gaza

Salah satu pejabat Houthi mengonfirmasi serangan AS dan Inggris di Sanaa, Ibukota Yaman dan mengatakan serangan tengah berlangsung beberapa waktu lalu.

"Agresi Amerika-Zionis-Inggris terhadap Yaman melancarkan beberapa serangan ke ibu kota Sanaa, Kegubernuran Hodeidah, Saada, dan Dhamar," kata Al-Mortada di akun twitternya.

Lantas, apa penyebabnya? Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris tersebut sebagai balasan atas pembajakan kapal komersial terkait Israel yang dilakukan kelompok milisi Houthi di Laut Merah sejak bulan November 2023 lalu.

Baca Juga: Bunuh 9000 Anak dan 1,9 Juta Rakyat Palestina Dipaksa Mengungsi, Pesan Natal Pendeta Palestina Ini Pertanyakan Dimana Letak Self Defense Israel

"Serangan ini adalah respon atas serentetan serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial Internasional di Laut Merah," kata Joe Biden, dikutip dari Reuters.

Serangan AS ke Yaman ini didukung oleh Inggris dan sekutunya yaitu Belanda, Kanada, Bahrain hingga Australia.

Serangan AS dan Inggris ke Yaman ini menandai adanya peningkatan baru usai perang Hamas dengan tentara Israel terjadi sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: Hadiri Pertemuan Bilateral Indonesia-AS, Presiden Jokowi Ajak Joe Biden Stop Kekejaman Israel di Gaza, Begini Reaksinya

Diketahui, drone serang dan rudal-rudal jelajah anti kapal serta rudal balistik anti-kapal diluncurkan dari Yaman yang dilakukan oleh Houthi ke jalur pelayaran internasional di Laut Merah.

Kelompok milisi Houthi menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal milik Israel dan dari negara-negara pendukungnya sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok Hamas.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jember.jatimnetwork.com

Komentar