AS-Inggris Lancarkan Serangan terhadap Houthi, Kemenlu Buka Suara Terkait Kondisi WNI di Yaman

- Sabtu, 13 Januari 2024 | 06:31 WIB
AS-Inggris Lancarkan Serangan terhadap Houthi, Kemenlu Buka Suara Terkait Kondisi WNI di Yaman

MalangNetwork.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) buka suara terkait kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Pihak kementerian memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.

Pada Jumat, 12 Januari 2024, terjadi serangan di beberapa lokasi di Yaman, termasuk pusat operasi Houthi, seperti Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da, Hajjah, dan Taiz.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat: AS dan Inggris Melancarkan Serangan Hebat ke Yaman, Luncurkan Rudal di 16 Lokasi

Serangan dilakukan oleh gabungan Pasukan Amerika Serikat dan Inggris, serta mendapat dukungan dari beberapa negara lainnya.

Ini adalah respons langsung terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal internasional di Laut Merah, yang telah terjadi sebanyak 27 kali sejak 19 November 2023.

KBRI Muscat, yang memiliki wewenang dan wilayah kerja di Yaman, terus memantau perkembangan situasi keamanan di negara tersebut dan kondisi WNI di sana.

Baca Juga: Semakin Memanas! AS dan Inggris Bombardir Houthi di Yaman di Tengah Berkecamuknya Perang Israel-Gaza

Dilaporkan, hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan dimaksud.

Ada 47 WNI di wilayah yang diserang, terdiri dari 15 orang di Sana'a, 19 orang di Hudaidah, dan 13 orang di Dhammar.

KBRI telah berkomunikasi dengan para WNI dan mendapat informasi bahwa mereka dalam kondisi baik dan aman.

Baca Juga: Korban Terus Berjatuhan Akibat Konflik dengan Israel, Kelompok dari Yaman Ini Turut Membantu Palestina

Dilansir MalangNetwork.com dari website Kemenlu RI, berdasarkan data lapor diri, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman, dan mayoritas adalah mahasiswa di Wilayah Tarim, Hadhramaut.

KBRI Muscat telah menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi potensi kenaikan volume serangan lebih lanjut.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: malang.jatimnetwork.com

Komentar