Yaman Diserang AS dan UK Perkara Blokade, Donald Trump Ambil Kesempatan untuk Mengolok Joe Biden

SurabayaNetwork.Id - Pemimpin Houthi Yaman tetap memblokade laut merah hingga Israel menghentikan genosida di Palestina.

Salah satu petingginya mengatakan "meski kami berubah menjadi atom di udara, kami tidak akan meninggalkan Gaz4. Kami akan terus menargetkan kapal yang menuju ke entitas Zionis. Kami akan menghadapi US dan antek anteknya"

Di tengah kemelut gila zionis Israel yang ingin menguasai seluruh wilayah Palestina dengan genosida, US dan UK jatuhkan misil ke Yaman.

Baca Juga: JADWAL LENGKAP Piala Asia 2023 Qatar, Rundown Mulai Fase Grup Hingga Final

Joe Biden memulai perang baru dengan Houthi Yaman. Hal konyol ini tak lepas dari komentar Donald Trump yang mengejek keikutsertaan Joe Biden dalam perkara Timur Tengah.

Mantan Presiden Donald Trump menanggapi pernyataan kritis Presiden Joe Biden dengan menuduhnya mengadakan acara yang menyebarkan rasa takut dan menyebutnya sebagai "bahaya nyata bagi demokrasi." Trump juga mengecam Partai Republik yang tidak mendukungnya.

Donald Trump mengejek Presiden Biden mengenai ekonomi, imigrasi dan kebijakan luar negeri sebelum beralih ke ejekan pribadi selama acara di Iowa pada Jumat malam.

Beberapa jam setelah Biden melontarkan kecaman besar-besaran terhadap Trump, menyebutnya sebagai pecundang dan ancaman terhadap demokrasi Amerika, mantan presiden tersebut mengolok-olok hambatan bicara Biden di masa kanak-kanak.

Donald Trump juga mengatakan Lloyd Austin 'menjalankan perang dari laptopnya di kamar rumah sakit' setelah serangan udara di Yaman.

Mantan presiden berusia 77 tahun itu juga bertanya mengapa 'geng' yang sama yang menangani penarikan pasukan dari Afghanistan juga berfokus pada Houthi daripada berurusan dengan Perbatasan Selatan.

Baca Juga: Viral Video Poster-Poster Caleg Bertuliskan Tersangka Penusukan Pohon, Ternyata Begini Dampak Bagi Lingkungan

'Jadi, biarkan aku meluruskannya. Kita menjatuhkan bom di seluruh Timur Tengah, LAGI (saat saya mengalahkan ISIS!), dan Menteri Pertahanan kita, yang baru saja hilang selama lima hari, menjalankan perang dari laptopnya di kamar rumah sakit,' tulis Trump di akun Twitter-nya.***