murianetwork.com --GoTo Grup dan TikTok: Menyusuri Potensi Kemitraan di Dunia E-commerce Indonesia
Kabar tahun lalu di pengujung tahun 2023 tentang GoTo Grup, perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia, mengumumkan bahwa mereka tengah dalam tahap pembicaraan dengan aplikasi video pendek TikTok.
Bagaimana di tahun 2024 atas perkembangan berita itu?
Pembicaraan ini difokuskan pada potensi kemitraan di sektor niaga-el (e-commerce) di Indonesia.
Hingga saat ini, belum ada kesepakatan akhir yang tercapai, dan GoTo menegaskan bahwa diskusi ini tidak mencakup rencana pengambilalihan atau penjualan lebih dari 50 persen sahamnya kepada pihak mana pun.
Perkembangan ini muncul setelah pemerintah Indonesia pada Oktober lalu mengeluarkan larangan belanja online di platform media sosial untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta data pengguna.
Dampaknya juga menyentuh TikTok, yang kemudian harus menutup layanan e-commerce-nya, TikTok Shop. TikTok, dengan 125 juta pengguna di Indonesia, menjadi salah satu platform terbesar di negara tersebut.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, memberikan informasi pada bulan November bahwa TikTok telah menjalin pembicaraan dengan lima perusahaan, termasuk GoTo, Bukalapak, dan Blibli, terkait kemungkinan kemitraan di sektor e-commerce.
Kabar terbaru dari Bloomberg pada awal pekan ini menyebutkan bahwa TikTok telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di unit GoTo, mengutip sumber yang memiliki pengetahuan mendalam tentang masalah tersebut.
Sementara itu, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan.
Menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara yang disusun bersama oleh Google, perusahaan investasi Singapura Temasek Holdings, dan perusahaan konsultan Bain & Co, pasar ini diperkirakan akan mencapai sekitar 160 miliar dollar AS pada tahun 2030, naik dari 62 miliar dollar pada tahun ini.
Pertumbuhan ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di ranah e-commerce, dan kolaborasi antara GoTo Grup dan TikTok diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam mengoptimalkan pertumbuhan industri ini di masa mendatang.
Meski belum ada kesepakatan final, perkembangan ini memberikan sinyal positif terkait dengan dinamika kemitraan di sektor e-commerce Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hariankami.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi