Lima Imigran Tewas di Tengah Cuaca Dingin Saat Mencoba Mencapai Inggris dari Prancis Utara

- Senin, 15 Januari 2024 | 10:01 WIB
Lima Imigran Tewas di Tengah Cuaca Dingin Saat Mencoba Mencapai Inggris dari Prancis Utara

murianetwork.com - LIMA orang tewas pada Minggu, 14 Januari 2024 setelah mencoba menuju Inggris dari Prancis utara dalam suhu yang sangat dingin, kata otoritas maritim Prancis.

Satu orang lain saat ini berada dalam kondisi kritis walau lebih dari 30 orang berhasil diselamatkan, kata prefektur maritim itu dalam sebuah pernyataan.

Kematian tersebut merupakan kematian migran pertama yang dilaporkan pada tahun 2024.

Baca Juga: Ribuan Orang Turun ke Jalan di Washington hingga London, Menentang Dukungan Pemerintah AS dan Inggris ke Israel

Pihak berwenang mengatakan empat orang yang merupakan migran tewas dalam semalam, sementara jenazah kelima ditemukan kemudian di pantai.

Kelompok tersebut berusaha mencapai sebuah kapal di lepas pantai kota resor Wimereux ketika perahu kecil mereka mengalami kesulitan sekitar pukul 02.00, kata prefektur maritim tersebut.

Kantor kejaksaan setempat mengatakan bahwa perahu tersebut sedang dalam proses diluncurkan menjauh dari pantai ketika "terguling" akibat gelombang besar dan air pasang.

Baca Juga: Dikenang Sebagai Sosok yang Ramah dan Lucu, Warga Pangbourne Inggris Berduka atas Kematian Maya Bracken, WNI yang Tewas Akibat Luka Tusuk dalam Mobil

Beberapa orang sudah berada di dalam pesawat dan yang lainnya sedang bersiap untuk naik ke pesawat, kata kantor kejaksaan Boulogne-sur-Mer.

Kantor tersebut mengatakan para korban diperkirakan adalah pria muda asal Suriah.

Awak kapal derek Perancis, Abeille Normandie, pergi untuk menyelamatkan dan melihat "orang-orang tak sadarkan diri dan tak bernyawa" di dalam air, kata seorang pejabat, memperkirakan suhu air mencapai sembilan derajat Celcius.

Baca Juga: Perusahaan Penerbangan Inggris Kembangkan Bahan Bakar Pesawat yang Terbuat dari Kotoran Manusia

Di sepanjang tanggul Wimereux, seorang jurnalis AFP melihat pakaian dan sepatu ditinggalkan oleh para migran.

Para korban yang selamat dibawa ke tempat penampungan di Calais.

Menurut prefektur maritim tersebut, lebih dari 30 orang berhasil diselamatkan, namun satu orang, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan sekitar 70 migran dibawa masuk sekitar pukul 03.00 pagi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar