murianetwork.com - Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama 100 hari lebih sejak pecahnya pada 7 Oktober. Konflik ini merupakan yang terpanjang, paling berdarah, dan paling merusak antara kedua wilayah.
Agresi Israel dimulai setelah Hamas menyerbu wilayah selatan Zionis pada 7 Oktober dan menyandera ratusan orang, termasuk warga negara asing. Sejak itu, Israel telah terus menggempur Gaza baik di darat maupun udara, menyebabkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dampak dari agresi Israel termasuk pengungsi, kerusakan bangunan, dan korban jiwa. Sebagian besar warga Palestina telah mengungsi, kehilangan tempat tinggal, dan kesulitan mendapatkan akses kesehatan karena rumah sakit di daerah tersebut menjadi target serangan.
Militer Israel menyatakan telah mengurangi operasi di utara dan memfokuskan serangan ke selatan dengan pengerahan penuh kekuatan.
Korban tewas dan pengungsi
Korban tewas akibat agresi Israel di Gaza mencapai 24.100 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 60.834 orang.
Jumlah warga Palestina yang mengungsi di Gaza mencapai 1,9 juta orang, sementara jumlah orang Israel yang mengungsi sekitar 249.263 orang.
Kerusakan bangunan
Berdasarkan laporan dari Associated Press, persentase bangunan-bangunan Gaza yang kemungkinan rusak atau hancur yaitu sekitar 45-56 persen. Persentase bangunan yang rusak atau hancur di Gaza diperkirakan bukan hanya gedung-gedung pemukiman saja, tetapi meliputi 142 masjid dan 3 gereja juga rusak.
Saat ini, dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya 15 yang masih beroperasi namun dengan kapasitas terbatas.
Sandera - Tahanan
Pada 7 Oktober, Hamas menahan 253 sandera Israel, dan sejauh ini, 121 orang telah dibebaskan. Sekitar 132 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 111 laki-laki, 19 perempuan, dan 2 anak-anak. Dari ratusan orang tersebut, 121 orang adalah warga negara Israel dan 11 orang adalah warga asing.
Saat ini, terdapat 33 sandera yang tewas atau meninggal dalam tahanan Hamas.Selain itu, selama jeda kemanusiaan selama seminggu pada akhir November, sebanyak 240 tahanan Palestina dibebaskan.
Kabinet Netanyahu Pecah
Pada Sabtu (13/1), ribuan orang di Tel Aviv berunjuk rasa menuntut Netanyahu mundur dari jabatannya. Para demonstran juga menuntut pembebasan tahanan dari Jalur Gaza secepat mungkin.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sidikmedia.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi