murianetwork.com - Misi PBB untuk Palestina mengecam postingan Menlu AS, Antony Blinken di media sosial saat menanggapi perang Israel-Hamas yang memasuki hari ke-100.
Dalam postingannya itu, Blinken sama sekali tidak menyinggung soal tewasnya sekitar 24.000 warga Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza.
“Memalukan bagi mereka yang tetap terlibat dan tidak menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Mereka memalukan,” kata misi tersebut dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, pada hari Senin, 15 Januari 2024.
Postingan Blinken di media sosial pada Minggu malam hanya merujuk pada tawanan yang diambil oleh Hamas.
Ia mengatakan AS telah berjanji untuk membawa mereka kembali karena “100 hari penahanan di Gaza terlalu lama”.
Sebanyak 24.100 warga Palestina – termasuk lebih dari 9.600 anak-anak – tewas dan sekitar 61.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, hari dimana Hamas melancarkan serangan mendadak di dalam wilayah Israel.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Indonesia Layangkan Protes Resmi ke AFC Atas Gol Kedua Irak yang Offiside
Pihak berwenang Israel mengatakan pejuang Hamas menewaskan 1.139 orang pada hari itu dan menawan lebih dari 200 orang, dimana sekitar 132 orang masih berada di Gaza.
Pada hari Minggu, laporan kantor berita Reuters, mengutip pejabat Israel, mengatakan setidaknya 25 dari mereka tewas di penjara.
Tawanan lainnya ditukar dalam gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.
Bahkan pernyataan Gedung Putih yang menandai hari ke-100 perang di Gaza tidak menyebutkan pembunuhan dan pengungsian warga Palestina.
Dalam pesan tersebut, Presiden AS Joe Biden menyesalkan penangkapan para tawanan tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi