Mengancam Jutaan Jiwa, Tibet Mungkin Akan Terpecah Akibat Tumbukan Lempeng Hindia dan Eurasia Terus-menerus

- Rabu, 17 Januari 2024 | 16:01 WIB
Mengancam Jutaan Jiwa, Tibet Mungkin Akan Terpecah Akibat Tumbukan Lempeng Hindia dan Eurasia Terus-menerus

murianetwork.com - MENURUT penelitian terbaru, Tibet mungkin akan terpecah dan alami lengkungan bagian atas lempeng tektonik India akibat tumbukan berkelanjutan.

Studi yang baru-baru ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union menyoroti kompleksitas geologi di bawah Himalaya, rangkaian pegunungan tertinggi di dunia.

Para peneliti menemukan bukti adanya retakan dan robekan yang meluas, yang membentang ratusan kilometer di seluruh lempeng.

Baca Juga: Makin Kritis, Gletser Himalaya Menghilang 65 Persen dalam 9 Tahun Akibat Perubahan Iklim

Retakan ini bisa menjadi awal terjadinya gempa bumi di masa depan, yang berpotensi menimbulkan ancaman signifikan bagi jutaan orang yang tinggal di wilayah tersebut.

Pegunungan Himalaya terus mengalami pertumbuhan karena adanya tabrakan antara dua lempeng tektonik, yaitu Hindia dan Eurasia.

Dampak dari tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua sudah diketahui oleh ahli geosains.

Baca Juga: Mencari ‘Viagra Himalaya’ Yarsagumba, 5 Orang Hilang Terkubur Salju Longsor di Nepal

Ketika dua lempeng benua bertabrakan, yang keduanya memiliki kepadatan yang sama, dampaknya sulit untuk diantisipasi.

Pada umumnya, ketika lempeng samudera yang lebih padat bertabrakan dengan lempeng benua yang lebih ringan, lempeng samudera akan meluncur ke bawah lempeng benua dalam proses yang dikenal sebagai subduksi.

Beberapa ahli geosains menyatakan kemungkinan terjadinya subduksi lempeng India di bawah lempeng Eurasia.

Baca Juga: Ratusan Korban Gempa di Jepang Masih Hilang di Bawah Reruntuhan, Tim Penyelamat Terjang Salju dan Hujan

Sementara lainnya berpendapat bahwa bagian dalam lempeng India mungkin menunjam, dengan bagian atasnya menekan lempeng Tibet.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lempeng India sedang mengalami subduksi.

Namun, dalam proses ini, lempeng tersebut juga mengalami tekanan dan robek, sehingga bagian atasnya terkelupas seperti tutup kaleng.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar