BANTU GAZA PALESTINA 1,5 MILYARD : PEDULI KONFLIK KEMANUSIAAN, LAZISMU DAN UNILEVER JALIN KERJASAMA

LamonganNetwork.Com - Unilever Indonesia menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah melalui Lazismu.

Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Unilever menyerahkan bantuan senilai 1,5 miliar rupiah untuk daerah konflik kepada Lazismu.

Baca Juga: Air Petirtaan Jolotundo Trawas Mojokerto (Rekam Jejak Raja Airlangga Abad 10 M) Memang Bagus, Tapi Masih Unggul Air Zam-zam 

Kedua belah pihak juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, H. Ahmad Imam Mujadid Rais dengan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus disaksikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin.

Baca Juga: SEHAT ALAMI ADA DALAM GENGGAMAN : MANFAATKAN DAUN SIRIH, MELIBAS YANG JANTUNGAN

Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan mengungkapkan rasa syukur atas kolaborasi yang dijalin bersama Lazismu.

Dengan adanya kerja sama ini, berbagai kebaikan dan manfaat dapat dihasilkan melalui berbagai program yang dijalankan secara berkelanjutan.

Alhamdulillah hari ini kami dengan Lazismu bekerja sama menyalurkan dana kemanusiaan untuk para sahabat dan saudara kita di daerah konflik.

Baca Juga: SEMANGAT PAGI : Soal Rezeki, Produktifitas Serta Jodoh Harus Husnudzon pada Allah

Kemudian alhamdulillah hari ini Unilever Indonesia dengan Lazismu juga menandatangani MoU untuk bekerja sama memberikan kebaikan dan manfaat bagi kaum muslim di Indonesia melalui program-program berkelanjutan.

"MoU ini insyaAllah akan kami eksekusi bersama-sama selama 5 tahun mendatang," ungkapnya.

Baca Juga: GORESAN MALAM : Saatnya Rebahan...dan Lelap Beriring RidhoNya

Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh Lazismu dan Unilever Indonesia.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian kedua pihak untuk mengurangi penderitaan mereka yang menjadi korban konflik, terutama konflik kemanusiaan.