HARIAN MASSA - Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran, mengundurkan diri setelah didakwa melakukan korupsi. Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Singapura.
Ini sekaligus mengkonfirmasi perkembangan bersenjarah untuk negara kota yang membanggakan diri memiliki pemerintahan bersih.
Tuduhan terhadap Iswaran adalah bagian dari penyelidikan korupsi terbesar yang ditujukan kepada Partai Aksi Rakyat (PAP) Singapura dalam beberapa dekade. Skandal itu, yang juga menjerat taipan hotel yang terkenal karena membawa Grand Prix Formula 1 ke kota itu, adalah satu dari serangkaian kontroversi bagi pemerintah pada tahun lalu yang mengirim gelombang kejutan ke seluruh negeri.
Baca Juga: Perhatian! Kasus Covid-19 di Singapura Naik Lagi, Sudah 22.094 Kasus
Iswaran adalah menteri pertama di negara itu yang didakwa melakukan pelanggaran pidana.
Dilansir dari CNN pada Kamis (18/1/2024), menurut lembar tuduhan, kepala jaksa penuntut Tan Kiat Pheng mengatakan di pengadilan, Iswaran menghadapi 27 dakwaan, termasuk korupsi dan menghalangi keadilan.
Mantan menteri itu, diapit oleh tim hukumnya di pengadilan, mengaku tidak bersalah dan menampilkan jaminannya.
Iswaran ditangkap bersama taipan hotel Ong Beng Seng pada bulan Juli. ONG juga merupakan pemegang saham tunggal dari Grand Prix Singapura, penyelenggara acara olahraga.
Tuduhan korupsi yang melibatkan menteri jarang terjadi di Singapura, di mana para pejabat digaji dengan lebih dari cukup. Menurut pemerintah, rata-rata gaji tahunan seorang menteri di Negeri Singa adalah sekitar 1,1 juta dolar Singapura atau sekitar Rp12,7 juta.
Kota ini telah lama memiliki reputasi untuk tata kelola pemerintahan yang bersih dan saat ini berada di peringkat nomor 5 di dunia dalam Indeks Persepsi Korupsi Tahunan Transparency International.
Badan anti-korupsi Singapura, Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB), yang melapor langsung ke Perdana Menteri Lee Hsien Loong, telah memimpin penyelidikan atas kasus Iswaran.
Dalam sebuah pernyataan, Lee mengatakan dia telah menerima pengunduran diri Iswaran, yang telah setuju untuk mengembalikan gaji yang diterima sejak penyelidikan diluncurkan pada Juli lalu.
“Pemerintah telah menangani kasus ini secara ketat sesuai dengan hukum, dan akan terus melakukannya. Saya bertekad untuk menjunjung tinggi integritas partai dan pemerintah, serta reputasi kami untuk kejujuran dan ketidakmampuan,” kata Lee dalam pernyataan itu.
Baca Juga: Singapura Hukum Gantung Bandar Heroin Saridewi Binte Djamani
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi