HARIAN MASSA - Sejumlah obat-obatan dan bantuan untuk warga Palestina dan sandera Israel telah memasuki Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.
Dua pesawat Angkatan Bersenjata Qatar yang membawa 61 ton bantuan – termasuk makanan dan obat-obatan – tiba di El Arish, Mesir, pada Rabu pagi waktu setempat. Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, bantuan tersebut diberikan oleh Qatar dan Prancis.
“Selama beberapa jam terakhir, obat-obatan dan bantuan memasuki Jalur Gaza, sebagai implementasi dari perjanjian yang diumumkan kemarin untuk kepentingan warga sipil di Jalur Gaza, termasuk para sandera," tulis al-Ansari di platform X, Rabu malam waktu setempat seperti dikutip dari CNN, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga: Hamas-Israel Sepakat Izinkan Bantuan dan Obat-obatan Masuk Gaza
Ansari mengatakan bahwa Qatar dan mitra regional serta internasionalnya melanjutkan upaya mediasi di tingkat politik dan kemanusiaan setelah bantuan tiba di Gaza.
"Qatar, bersama dengan mitra regional dan internasionalnya, melanjutkan upaya mediasi di tingkat politik dan kemanusiaan,” sambungnya.
Bantuan tersebut tiba setelah Qatar sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk mengizinkan obat-obatan masuk ke Jalur Gaza bagi warga Palestina dan sandera Israel.
"Prancis juga turut ambil bagian dalam membantu mediasi yang dipimpin Qatar," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Baca Juga: Mengerikan, 10 Anak Palestina di Gaza Diamputasi Tanpa Bius Setiap Hari
Kesepakatan tersebut menyusul kunjungan keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza ke Qatar dan pertemuan dengan perdana menteri negara Teluk tersebut.
Qatar sebelumnya telah memediasi perundingan antara Israel dan Hamas yang berujung pada penghentian perang di Jalur Gaza selama seminggu pada bulan November lalu. Kesepakatan itu mencakup pembebasan sejumlah tawanan dengan imbalan pembebasan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Pemboman dan serangan darat Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan sedikitnya 24.285 warga Palestina – lebih dari 70 persen di antaranya adalah wanita serta anak-anak – dan melukai lebih dari 60.000 orang.
Dalam serangan gencarnya, Israel juga telah merusak infrastruktur sipil – termasuk rumah sakit, sekolah, dan kekayaan budaya. Tel Aviv juga memberlakukan pengepungan total terhadap wilayah kantong tersebut, melarang masuknya makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Baca Juga: 100 Hari, Deretan Peristiwa Besar Perang Israel-Hamas
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi