JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Setelah milisi Houthi Yaman terang terangan membantu Palestina, giliran Milisi di Lebanon Hizbullah juga turut mendukung dengan mengirim roket ke perbatasan Israel.
Bahkan pejuang Hizbullah menolak mengikuti usulan Amerika Serikat untuk mengurangi serangan ke Israel dan menarik pasukan dari perbatasan.
Sikap Hizbullah muncul usai utusan AS Amos Hochstein dan perwakilan Lebanon berunding di Beirut pada pekan lalu. Namun, milisi ini tak dilibatkan.
Tiga pejabat Lebanon mengatakan usulan di pertemuan itu mencakup deeskalasi di perbatasan, tarik pasukan dari perbatasan sejauh 7 km.
Pejabat senior di Lebanon mengatakan Hizbullah menolak gagasan AS dan menganggap ide itu tak realistis.
Hizbullah berkomitmen akan terus menembakkan roket ke Israel sampai gencatan senjata penuh terlaksana.
Meski menolak usulan AS, Hizbullah siap terbuka untuk berunding wilayah yang disengketakan di perbatasan jika agresi di Gaza berakhir.
"Setelah perang di Gaza, kami siap mendukung perunding Lebanon mengubah ancaman menjadi peluang," kata pejabat senior Hizbullah, dikutip Reuters.
Menanggapi respons Hizbullah, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan "masih ada peluang diplomatik" untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.
Baca Juga: Tiga Pesawat Boeing 737-9 Max Milik Lion Air Telah Diizinkan Beroperasi
Di kesempatan terpisah, Hochstein juga berharap Israel dan Lebanon termasuk di perbatasan bisa hidup aman dan damai
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi