murianetwork.com - Genarasi Z (Gen Z) di Israel yang menolak pelaksanaan wajib militer dihadapkan pada isolasi sosial dan bahkan berisiko dipenjara karena menolak untuk bergabung dengan tentara.
Tal Mitnick, seorang pemuda berusia 18 tahun, tumbuh dengan harapan akan melayani di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) karena kewajiban wajib militer bagi sebagian besar warga Israel keturunan Yahudi.
Topik ini selalu menjadi pembicaraan di antara teman-teman Mitnick.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 22 Desember 2023, Aquarius: Kreatif, Optimis, dan Penuh Kejutan
"Pertanyaan pertama yang kami ajukan ketika bertemu satu sama lain adalah: 'Anda akan masuk ke militer di mana?' dari yang saya dengar, pembicaraan ini tetap berlanjut sepanjang usia 20 dan 30-an," katanya kepada Business Insider.
Namun, ia memutuskan menolak untuk melakukan pelayanan apa pun di IDF setelah menyaksikan rekaman aksi Israel selama konflik Gaza, dan akhirnya mengidentifikasi dirinya sebagai "refusenik," suatu posisi yang dapat mengakibatkan konsekuensi hukum.
Percakapan tentang kewajiban militer meningkat sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan teroris mengejutkan terhadap Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Emosi meningkat di semua pihak, dengan rekaman meluas tentang kampanye udara Israel dan invasi darat ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, telah menewaskan lebih dari 18.000 orang.
Namun, pandangan pemuda ini berubah selama pandemi COVID-19 saat ia menghabiskan waktu menjelajahi YouTube, TikTok, dan Twitter, seperti banyak anak Gen-Z lainnya selama lockdown berlangsung.
Menemui video rekaman kekerasan di dunia maya sangat mengubah dirinya, dan akhirnya membawa Mitnick pada sikapnya saat ini yang menolak bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok, 22 Desember 2023: Hari yang Penuh Semangat dan Optimisme
Meskipun sikapnya ini dapat membuatnya kehilangan teman dan menghadapi konsekuensi yang keras, Mitnick tetap menunggu vonis oleh pengadilan militer, yang dapat mengakibatkan dia dipenjara di penjara militer.
Tak hanya itu, pemuda Israel lainnya yang bernama Yuval Dag, yang menghabiskan 64 hari di penjara militer karena menolak pelayanan IDF, memiliki perjalanan serupa dengan Mitnick.
Media sosial memainkan peran krusial dalam membentuk pandangannya, memberikan akses ke sudut pandang alternatif lain di luar propaganda Israel.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi