Saat Gaza Dibombardir, Provokasi Israel pada Warga Tepi Barat Semakin Meningkat

- Sabtu, 20 Januari 2024 | 12:01 WIB
Saat Gaza Dibombardir, Provokasi Israel pada Warga Tepi Barat Semakin Meningkat

SurabayaNetwork.id - Saat Gaza dibombardir habis-habisan oleh Israel dengan bantuan negara Eropa dan Amerika, Tepi Barat menghadapi tekanan yang semakin meningkat.

Salah satu penyebab pecahnya perang Thufanul Aqsa pada 7 Oktober 2023 adalah pedihnya tekanan pada warga Palestina dan berulangkali pelecehan terhadap kesucian masjid Al Aqsa selama 75 tahun.

Tekanan dan provokasi yang dilancarkan oleh Israel semakin meningkat mendekati pecahnya Perang Banjir Al Aqsa ini.

Baca Juga: Arogansi Netanyahu: Mahkamah Internasional PBB Tak Bisa Hentikan Israel Genosida Gaza Palestina, Trending X

Salah satunya adalah penangkapan besar-besaran warga tanpa adanya alasan ataupun pembatasan warga Tepi Barat untuk memasuki Masjid Al Aqsa dan beribadah di dalamnya.

Akibatnya jumlah jamaah Masjid Al Aqsa semakin turun dari hari ke hari dan didominasi oleh para orang yang sudah tua.

Keamanan Israel memanfaatkan situasi perang di Gaza untuk melakukan provokasi pada warga Tepi Barat utamanya di Masjid Al Aqsa.

Dikumpulkan dari X @alquds_albawsala berikut ini beberapa kejadian provokasi Israel terhadap warga Tepi Barat saat Gaza berkecamuk:

1. Pada 16 Januari 2023, 166 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa, dilindungi oleh polisi dan pasukan Israel

Seorang penyerbu melakukan provokasi dengan meminum jus anggur di dalam masjid.

Hal tersebut dilakukan untuk memprovokasi jamaah muslim dan membuat mereka percaya bahwa itu adalah alkohol.

2. Yehoshua LeBelair yang merupakan kepala departemen pendidikan di salah satu kelompok Kuil (Bedino) juga salah satu penyerang paling terkemuka di Masjid Al-Aqsa, memfoto dirinya dari Jalur Gaza dengan tulisan berbahasa Arab: “Dari kehancuran di Gaza kami akan membangun Kuil kami” pada 16 Januari 2024.

Yehoshua ikut berperang dengan tentara Israel sejak 7 Oktober, dan menyerbu Al-Aqsa bertepatan dengan partisipasinya dalam genosida.

3. Istri Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyerbu Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan ketat polisi dan pasukan Israel pada 17 Januari 2024.

Ayala Ben Gvir mengunggah foto dirinya di depan Dome of the Rock dan berkata, "Jaringan Arab menyebarkan rumor bahwa saya terbunuh dalam serangan teroris di Adora, namun saya masih hidup. Ini adalah gambar sebagai bukti".

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: surabaya.jatimnetwork.com

Komentar