Ekstrem...! Menguji Adrenalin, Berikut 5 Jalur Kereta Api Paling Berbahaya di Dunia

- Senin, 22 Januari 2024 | 08:31 WIB
Ekstrem...! Menguji Adrenalin, Berikut 5 Jalur Kereta Api Paling Berbahaya di Dunia

LamonganNetwork.Com - Kereta api dianggap sebagai transportasi publik yang paling aman dan nyaman, banyak orang yang takut naik pesawat ataupun kapal laut, tapi tidak ada yang takut untuk Naik Kereta Api.

Beberapa kereta api yang memiliki jalur yang ekstrim, yang akan membuat para penumpang memacu adrenalinnya, dan tegang luar biasa, selama melewati jalur tersebut.

Baca Juga: SEMANGAT PAGI : 'Patenang Bede Allah'... Jangan Cemas Masa Depan !

Dilansir oleh LamonganNetwork.com dari kanal YouTube rang nyalang pada 21 Januari 2024. Berikut ini adalah 5 jalur kereta api paling menakutkan di dunia.

1. Kereta Api Hidung Setan Ekuador

Dijuluki kereta api hidung setan karena kereta api ini akan melewati jalur menanjak, yang sangat-sangat ekstrem, selain menanjak jalurnya, juga berkelok-kelok.

Baca Juga: Dari Debat Cawapres Putaran Keempat: Gus Imin dan Mahfud MD, Soroti Program Food Estate yang Gagal, Gibran Ulangi Program Hilirisasi

Selain itu masyarakat di sana juga percaya bahwa jalur kereta ini angker, karena dahulunya, banyak pekerja yang membangun rel kereta api ini meninggal, disebabkan oleh longsor dan cuaca yang ekstrem.

Karena hal itu kereta api ini dijuluki kereta api hidung setan, jalur kereta yang terletak di Ekuador, tepatnya di pegunungan Andes.

Baca Juga: PMI Jember Siap Jalani Akreditasi, Untuk Meningkatkan Layanan Masyarakat

Ini terkenal karena tikungan-tikungan yang tajam dan kemiringannya, yang curam di sisi relnya, jurang yang dalam penumpang akan sangat terpacu dan pastinya, deg-degan saat menaiki kereta ini.

Namun, dibalik ekstremnya Jalur rel kereta api ini, ada pemandangan pegunungan yang indah, di sepanjang jalur kereta ini.

Baca Juga: Terdapat Beberapa Gazebo dan Kawasan Parkir Luas, Wajah Baru Pantai Klothok Wonogiri Makin di Padati Pengunjung

2. Kereta Api Menuju Awan Argentina

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lamongan.jatimnetwork.com

Komentar