Korban Tewas Akibat Serangan Israel Tembus 25 Ribu Orang, Hamas Masih Sandera Lebih dari 100 Orang

Monday, 22 January 2024
Korban Tewas Akibat Serangan Israel Tembus 25 Ribu Orang, Hamas Masih Sandera Lebih dari 100 Orang
Korban Tewas Akibat Serangan Israel Tembus 25 Ribu Orang, Hamas Masih Sandera Lebih dari 100 Orang

murianetwork.com - JUMLAH korban tewas warga Palestina akibat perang antara Israel dan Hamas telah melonjak melewati 25.000 orang.

Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada hari Minggu, sementara Israel mengumumkan kematian seorang sandera lainnya.

Israel tampaknya masih jauh dari mencapai tujuannya untuk membebaskan lebih dari 100 orang lainnya dan menghancurkan kelompok militan Hamas.

Baca Juga: Jadi Cara Efektif dan Aman Hindari Serangan Houthi di Laut Merah, 64 Kapal Boleh Lewat Setelah Kibarkan Spanduk 'Tak Miliki Hubungan dengan Israel'

Perang telah memecah belah warga Israel, sementara serangan tersebut mengancam akan memicu konflik yang lebih luas yang melibatkan kelompok-kelompok dukungan Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman yang mendukung Palestina.

Marah terhadap pemerintah Israel dan menuntut pembebasan sandera yang tersisa, kerabat warga mendirikan tenda di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.

Mereka bersumpah untuk tinggal di sana sampai kesepakatan tercapai.

Baca Juga: Serangan Membabi-buta Israel Telah Hancurkan 1.000 Masjid, Rekonstruksi Bakal Makan Biaya Rp7,8 Triliun

Netanyahu, dalam sebuah pernyataan baru, mengatakan dia menekankan dalam percakapannya hari Jumat dengan Presiden AS Joe Biden bahwa dia menolak tuntutan Hamas untuk melakukan gencatan senjata.

Juga penarikan pasukan Israel dan pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel dengan imbalan sandera yang tersisa.

Dia mengatakan bahwa persetujuan berarti serangan Hamas yang menghancurkan lainnya “hanya masalah waktu saja.”

Baca Juga: Israel Klaim Telah Hancurkan 16 dari 24 Resimen Tempur Hamas, Lanjutkan Perang Sampai Kemenangan Penuh

Netanyahu juga menolak seruan AS, sekutu terdekatnya, mengenai rencana pascaperang yang mencakup jalan menuju negara Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut penolakan terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima.

“Timur Tengah adalah tempat yang mudah terbakar. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah konflik meluas di kawasan ini,” tambah Guterres.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini