murianetwork.com - JUMLAH korban tewas warga Palestina akibat perang antara Israel dan Hamas telah melonjak melewati 25.000 orang.
Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada hari Minggu, sementara Israel mengumumkan kematian seorang sandera lainnya.
Israel tampaknya masih jauh dari mencapai tujuannya untuk membebaskan lebih dari 100 orang lainnya dan menghancurkan kelompok militan Hamas.
Perang telah memecah belah warga Israel, sementara serangan tersebut mengancam akan memicu konflik yang lebih luas yang melibatkan kelompok-kelompok dukungan Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman yang mendukung Palestina.
Marah terhadap pemerintah Israel dan menuntut pembebasan sandera yang tersisa, kerabat warga mendirikan tenda di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.
Mereka bersumpah untuk tinggal di sana sampai kesepakatan tercapai.
Netanyahu, dalam sebuah pernyataan baru, mengatakan dia menekankan dalam percakapannya hari Jumat dengan Presiden AS Joe Biden bahwa dia menolak tuntutan Hamas untuk melakukan gencatan senjata.
Juga penarikan pasukan Israel dan pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel dengan imbalan sandera yang tersisa.
Dia mengatakan bahwa persetujuan berarti serangan Hamas yang menghancurkan lainnya “hanya masalah waktu saja.”
Netanyahu juga menolak seruan AS, sekutu terdekatnya, mengenai rencana pascaperang yang mencakup jalan menuju negara Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut penolakan terhadap solusi dua negara tidak dapat diterima.
“Timur Tengah adalah tempat yang mudah terbakar. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah konflik meluas di kawasan ini,” tambah Guterres.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi