murianetwork.com - Salah satu drone milik Amerika Serikat yakni MQ-9 Reaper kembali mengalami nasib sial kala melaksanakan Operasi Inherent Resolve di Irak belakangan ini.
Baru-baru ini, MQ-9 Reaper kembali terjatuh akibat tembakan dari ISIS dalam Operasi Inherent Resolve yang sekaligus menandai insiden pertama drone tersebut sepanjang 2024.
Ini menambah catatan jatuhnya MQ-9 Reaper akibat tertembak jatuh oleh Iran dan ISIS dalam dua bulan terakhir.
Dilansir murianetwork.com dari laman Eurasian Times pada Senin, 22 Januari 2024, drone milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) itu ditemukan jatuh oleh Pasukan Keamanan Irak di dekat Pangkalan Udara Balad.
Pasukan Keamanan Irak menduga bahwa drone tersebut ditembak jatuh oleh ISIS, yang merupakan kelompok separatis di negaranya.
Menurut informasi A1, kelompok yang diduga ISIS mengaku menggunakan rudal permukaan ke udara 358 yang dipasok dari Iran.
Kejadian bermula ketika MQ-9 Reaper milik USAF sedang take-off dari Pangkalan Udara Ali Al-Salem di Kuwait.
Saat drone tersebut melintas di Irak tepatnya di wilayah Provinsi Diyala, kelompok yang diduga ISIS langsung menembaknya.
Tak lama setelah kejadian berlangsung, Pasukan Keamanan Irak langsung bergerak menuju TKP ketika memperoleh laporan dan mengumpulkan bukti-bukti visual.
Baca Juga: Indonesia Lebih Mudah Dapatkan F-35 Ketimbang Negara Teluk, Hanya Butuh Menunggu
Unggahan akun Twitter @Archer83Able pada Jumat, 19 Januari 2024 dinihari waktu setempat menunjukkan empat foto mengenai kondisi MQ-9 Reaper yang hancur lebur ditembak kelompok separatis Irak di Diyala.
Kondisi drone sudah tampak hanya menyisakan puing layaknya sayap kecil yang bernilai sekira 30 juta dolar AS.
Lalu terdapat pula kondisi tangki bahan bakar eksternal yang juga hancur lebur dan menjadi penyebab ledakan di sekitar TKP.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg