murianetwork.com - Persaingan Prancis dan Jerman dalam memperebutkan pasar global semakin sengit seiring dengan minimnya jet tempur Eropa di tanah sendiri.
Prancis kini berada di atas angin karena Rafale yang diproduksi Dassault Aviation disebut-sebut bakal menguasai pasar Timur Tengah seutuhnya.
Bahkan, keputusan Jerman yang akhirnya mengizinkan untuk menjual Eurofighter Typhoon ke Arab Saudi dinilai tak akan berpengaruh pada rencana penjualan Rafale ke negara tersebut.
Dilansir murianetwork.com dari laman Eurasian Times pada Selasa, 23 Januari 2024, Pemerintahan Jerman di bawah kepemimpinan Kanselir Olaf Scholz berulang kali menolak pengajuan akuisisi Eurofighter Typhoon oleh Arab Saudi.
Salah satu faktornya adalah keterlibatan Negeri Petrodolar itu terhadap konflik di Yaman dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dalam hal ini terkait kematian jurnalis Jamal Khashoggi.
Sebelumnya, Arab Saudi juga sempat ditolak untuk membeli jet tempur generasi kelima dari Amerika Serikat yakni F-35.
Pembelian S-400 dari Rusia menjadi alasan Negeri Paman Sam itu untuk menolaknya.
Bahkan, Turki juga ditolak untuk mengakuisisi jet tempur generasi kelima dari Lockheed Martin itu dengan alasan serupa.
Dua penolakan tersebut membuat Kerajaan akhirnya mencari alternatif lain untuk memperkuat angkatan udara negaranya yakni Rafale.
Laporan laman Defence Security Asia pada Desember 2023 lalu menyebut bahwa Arab Saudi telah menjalin kesepakatan dengan Dassault Aviation untuk pembelian 54 unit Rafale.
Berbeda dengan Lockheed Martin maupun Airbus, keputusan Dassault Aviation untuk menyetujui permohonan akuisisi jet tempur rancangannya relatif tak terpengaruh dengan aspek politik dari negara peminat.
Namun menariknya, Jerman kemudian mengubah keputusannya terkait rencana Arab Saudi untuk memborong Eurofighter Typhoon yang mereka rancang bersama Inggris, Italia, dan Spanyol.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi